Indeks Kepuasan Jemaah Kian Positif, Performa Petugas Haji Makin Diuji
- Kemenkes
VIVA Nasional – Direktur Sistem Informasi Statistik BPS, Joko Parmiyanto membeberkan tentang Indeks Kepuasan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang telah mengadopsi sistem berbasis informasi dan data.
Indeks kepuasan layanan ini rupanya sudah lama digunakan oleh Kementerian Agama.
Indeks kepuasan layanan penyelenggaraan ibadah haji berbasis testimoni jamaah. Jamaah pengakses utama layanan penyelenggaraan ibadah haji.
Indeks atau ukuran kepuasan jamaah harus dapat diketahui agar layanan penyelenggaraan ibadah haji dapat ditingkatkan dan dimanaje lebih baik.
"Setidak-tidaknya naiklah dari tahun lalu. Jadi, kita harap di atas 95 persen. Makanya saya inginkan job description petugas jelas. Saya meminta kedisiplinan petugas dalam menjalankan tugas terutama terhadap jemaah lansia, maksimal," ujar Faisal saat mengisi materi di Bimtek PPIH 1445 Hijriah/2024 Masehi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (24 Maret 2024 malam.
Layanan yang diukur meliputi layanan vital di berbagai tusi, yaitu konsumsi, transportasi dan akomodasi. Layanan konsumsi berdasarkan ketentuan waktu yang ditetapkan.
Dari indeks kepuasan layanan ini, kita juga memberikan saran, masukan, dan rekomendasi kepada Kementerian Agama untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan penyelenggaraan ibadah haji.
Pada penyelenggaraan ibadah haji 2024, total 4.200 petugas haji asal Indonesia dari 13 tusi menjalani Bimbingan Teknis atau Bimtek.
Diantaranya petugas haji untuk layanan transportasi, akomodasi, Konsumsi, petugas haji lansia dan disabilitas. Kemudian Siskohat, Yanpul, serta Media Center Haji (MCH).
Kesiapan petugas haji juga masuk dalam indeks layanan kepuasan jamaah. Kesiapan dan stand by petugas sudah menjadi setengah solusi bagi jamaah haji.
"Jaga martabat dan institusi masing - masing meski di bawah kementerian agama. Jangan sampai tidak patuh pada jam kerja, menyebarkan berita palsu atau bersikap arogan serta perselingkuhan," ucap Faisal.
Kesabaran petugas dalam menghadapi jamaah haji yang beragam menjadi tantangan yang menarik dalam membangun komunikasi.
Kerapian dan kedisiplinan petugas penting bagi jamaah haji sebagai indikator layanan.
Performa petugas haji Indonesia tidak hanya dirasakan oleh jamaah haji Indonesia tetapi juga disaksikan oleh petugas dan jamaah haji negara lain.
Jamaah dapat memberikan saran, masukan, dan testimoni melalui kanal digital yang disiapkan tanpa harus menyebutkan nama dan identitas.