Warga Bawean Beranikan Diri Amankan Barang Berharga usai Gempa di Timur Laut Tuban
- ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Gresik - Sejumlah masyarakat Pulau Bawean memberanikan diri masuk ke rumah mereka untuk mengamankan barang berharga miliknya yang masih tertinggal saat terjadinya gempa di Timur Laut Tuban, Jawa Timur.
Seorang warga dusun Prapat Tunggal, Desa Dekat Agung, bernama Sumiyati di Bawean Minggu mengaku saat terjadi gempa susulan pada sore hari tidak sempat membawa barang-barang berharga miliknya karena takut.
"Tidak sempat, Pak, kami sudah takut duluan, jadi setelah salat asar, saya sama keluarga langsung keluar rumah," katanya.
Rumah yang dihuninya selama kurang lebih 40 tahun tersebut saat ini dalam keadaan rusak sedang dan tidak dapat ditinggali. "Kalau ada gempa lagi bisa roboh nanti ini, jadi ini kami ambil barang-barang berharga kami," katanya.
Dia berharap ada bantuan dari pemerintah terkait rumah-rumah warga yang terdampak untuk direnovasi atau dibangun ulang.
Sementara itu, warga lainnya bernama Ahmad mengaku sangat terpukul dengan bencana yang terjadi di Bawean, karena baru pertama kali terjadi gempa. "Baru pertama kali sejak saya lahir 40 tahun yang lalu," katanya.
Karena itu dia kaget saat ada gempa, dan tidak tahu harus bagaimana karena terjadi secara tiba-tiba. "Rumah saya juga sudah hancur yang bagian belakang, kalau depan cuma retak-retak, mohon ada bantuan untuk kami," katanya.
Warga lainnya, Musaddad, dari Dusun Padang Suwari tidak ingin ambil risiko terkait keadaan rumahnya yang sebagian hancur, jadi sekalian dibongkar.
"Ini lagi dibongkar biar tidak makin roboh, yang hancur kan depannya, kalau di dalam cuma retak, tapi biar tidak merambat ke dalam, jadi sekalian dihancurkan," katanya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Sukardi mengatakan, data hingga Sabtu (23/3) pukul 18.00 WIB, total kerusakan bangunan mencapai 4.304 unit.
"Untuk rumah totalnya 4.085 unit, rumah ibadah 138 unit, sekolah 68 unit, perkantoran 12 unit, dan satu unit fasilitas kesehatan," katanya.
Namun, lanjutnya, data tersebut akan berpotensi bertambah dikarenakan hingga malam pukul 00.00 WIB masih dilakukan perbaikan data. (ant)