KSP Inisiasi Gerakan Anak Muda Jaga Keberlanjutan Legasi Presiden Jokowi
- istimewa
Jakarta – Kantor Staf Presiden menginisiasi gerakan anak-anak muda untuk menjaga keberlanjutan legasi Presiden Joko Widodo, dan merumuskan kebijakan-kebijakan untuk masa depan Indonesia Emas 2045. Gerakan tersebut diwujudkan dalam bentuk Indonesia Future Network (IFN).
IFN merupakan wadah bagi anak-anak muda yang memiliki kompetensi di masing -masing bidangnya untuk saling berjejaring dan berbagi ide menjawab tantangan global. Mulai dari isu kesehatan, kebijakan publik, pendidikan, pangan, energi dan lingkungan, industri, serta teknologi informasi dan komunikasi.
“Hasil dari setiap diskusinya akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun pemerintahan yang akan datang,” terang Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, pada konferensi pers Kick off Indonesia Future Network (IFN), di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (22/3). Konferensi pers juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dan Menteri Keseatan, Budi Gunawan Sadikin.
Moeldoko mengatakan anak-anak muda, khususnya yang berada di level middle managerial harus tahu tantangan-tantangan global agar bisa merumuskan solusi yang konstruktif bagi pemerintah.
“Melalui IFN inilah mereka bisa berikan saran dan masukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Panglima TNI 2013-2015 ini juga meyebut program Indonesia Future Network (IFN) merupakan bentuk pelibatan publik dalam proses proyek strategis nasional.
“Potensi anak-anak muda yang tersebar saat ini, ingin kita tarik sebagai kekuatan dan kolaborasikan, sehingga pemikiran mereka bisa meneruskan legasi yang sudah dibangun Presiden Joko Widodo,” pungkas Moeldoko.
IFN merupakan program kolaborasi multipihak antara Kantor Staf Presiden dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Pijar Foundation, Huawei, dan Perkumpulan Warga Muda. IFN digelar sebulan sekali, mulai Maret hingga September 2024.
Peserta yang hadir merupakan future leaders yang telagh dikurasi dan memiliki kompetensi pada bidangnya masing- masing. Mulai dari sektor pirvat, pemerintah, LSM, hingga organisasi.