Khawatir Gempa Susulan, Pasien RS Unair Surabaya Dirawat di Tenda Darurat

Ratusan pasien RS Unair Surabaya dirawat di tenda darurat pascagempa Tuban.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya – Ratusan pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, terpaksa dievakuasi ke luar gedung akibat getaran gempa yang berpusat di Perairan Tuban, Jawa Timur, pada Jumat, 22 Maret 2024. Khawatir terjadi gempa susulan, mereka pun dirawat di tenda darurat yang didirikan di luar gedung RSUA.

AHY Jadi Doktor Lulusan Terbaik Unair, Titip Pesan untuk Calon Wisudawan

Ada tiga tenda darurat yang didirikan oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya. Ukuran tenda 6 x 12 meter.

"Ada tiga tenda, dari BPBD kota ada, ada BPBD provinsi juga ada, kemudian dari Dinsos meluncur,” kata Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, kepada wartawan.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Dia menambahkan, satu tenda darurat bisa menampung 12 hingga 13 pasien. Bila kurang, pihaknya akan menambah tenda darurat yang akan didirikan di area RSUA. "Unair yang meminta kita fasilitasi, Kewaspadaan ini harus kita jaga, tidak perlu panik. Tidak perlu cemas. Mudah-mudahan menurut informasi tidak ada gempa susulan seperti tadi sore,” tandas Hebi.

Sementara itu, Manajer Penunjang Medis RSUA, Nur Cahyo Wibisono, menuturkan berdasarkan data yang ia kantongi, sebanyak 190 Pasien yang dievakuasi akibat gempa. Namun, 30 di antaranya sudah boleh pulang.

10 Wilayah Sulsel Dilanda Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Parah

"Dari pasien ICU 60 pasien, kemudian pasien dewasa 80 pasien. Sisanya anak-anak,” ucapnya.

Nur Cahyo memastikan akan mengutamakan penanganan pasien ICU karena mereka membutuhkan alat bantu inkubator. Sedangkan pasien yang ringan berada di  tenda dan lobby rumah sakit. Kata dia, perawatan darurat akan dilakukan sampai BMKG menyatakan situasi sudah aman.

Gempa bumi Magnitudo 6,5 terjadi di Perairan Tuban dan tidak berpotensi tsunami. Menurut BMKG, koordinat gempa berada di titik berada di 5.76 Lintang Selatan, 112.33 Bujur Timur atau 130 km Timur Laut Tuban Jawa Timur.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto, gempa bumi terjadi lebih dari 60 kali. Gempa susulan paling lama durasinya terjadi pada pukul 15.52 WIB, sekitar 30 detik. Sementara gempa terakhir berkekuatan Magnitudo 3,7. Pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan PU untuk menangani itu.

Gatot memaparkan, hingga saat ini terdapat dua korban luka akibat gempa bumi tersebut, yakni di Gresik dan Kota Surabaya. Keduanya terluka akibat tertimpa material bangunan yang rontok. Kerusakan bangunan juga terjadi dan masih dalam pendataan.

Yang parah di antaranya di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Petugas dari BPBD Jatim dan instansi terkait lainnya berencana untuk ke lokasi membantu warga terdampak.

"Kita melihat kondisi lapangan dulu, karena kapal terakhir berangkat ke Bawean pukul 20.00 malam ini," ujarnya kepada wartawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya