Catat! Pengendara yang Cuma Tunjukan Foto SIM dan STNK Tetap Ditilang

Ilustrasi tilang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Jakarta - Setiap pengendara yang tak dapat menunjukan surat-surat kendaraan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) atau SIM (surat Izin Mengemudi) secara fisik saat berkendara ditegaskan bakal tetap ditilang.

Kiamat Industri Otomotif! Ratusan Ribu Pekerja Terancam PHK Massal

Hal ini untuk menjawab pandangan pengendara yang merasa bisa menjadikan bukti kelengkapan dokumen berkendara lewat virtual atau secara dokumen elektronik baik foto dan lain sebagainya.

Mobil ditilang. Foto ilustrasi.

Photo :
  • VIVAnews/Rohimat
BPJS Jadi Syarat Bikin SIM per November 2024, Kalau Masih Nunggak Iuran?

“Oh gak ada. Belum ada. Belum ada. Sementara belum ada. Namanya tilang, tilang kan bukti pelanggaran. Pada saat dia berada di situ, dia tidak bisa menunjukkan,” kata Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso, Jumat 22 Maret 2024.

Maka dari itu, dirinya menegaskan kalau sampai detik ini aturan yang berlaku untuk setiap pengendara adalah harus tetap menunjukkan bukti kelengkapan dokumen saat berkendara.

Syarat Baru Bikin dan Perpanjang SIM per November 2024, Harus Punya Kartu Ini

"Sementara masih seperti itu ya. Nanti mungkin perkembangannya bisa berubah. Kita lihat,” ujar dia.

Ilustrasi polisi tilang kendaraan yang melanggar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

Dia menjelaskan kalau bukti virtual surat kendaraan belum bisa dikategorikan sebagai barang bukti. Sebab, baik foto STNK dan SIM sampai saat ini belum dikategorikan barang bukti elektronik. Hal itu sebagaimana Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

“Yang bilang kan dia. Nanti kan kita akan CJS kan dulu. Kita kan selalu CJS kan dengan Criminal Justice System yang ada, begitu ada, katakanlah, penindakan etle menjadi alat bukti dalam persidangan. Itu saya harus koordinasi dulu dengan kejaksaan dengan pengadilan. Nanti keputusannya seperti apa. Begitu oke baru kita jalankan. Jadi jangan mudah langsung terima apa yang ada di media langsung oke,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya