PBNU Sayangkan PPP Gagal Lolos ke Senayan: Mudah-mudahan Ada Kesalahan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di kantor PBNU Jakarta
Sumber :
  • TVNU

Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan gagal lolos ke Senayan setelah partai berlambang Ka'bah tersebut tidak mampu mencapai parlementary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen pada Pemilu 2024. 

Menag Resmikan Peluncuran Institute for Humanitarian Islam yang Dipimpin Gus Yaqut

Jajaran PPP pun langsung bereaksi atas hasil yang mengejutkan mereka. PPP berencana menguggat penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu Mahkamah Konstitusi dalam gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). 

Kegagalan PPP menembus kursi DPR RI merupakan sebuah ironi, sebab ini pertama kali terjadi sejak partai berideologi Islam itu berkiprah di pentas politik nasional. 

Jelang Pemungutan Suara, PM Israel Netanyahu Lebih Inginkan Trump Atau Harris jadi Presiden AS?

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Photo :
  • Istimewa

Dilansir laman partai,  PPP dibentuk pada 5 Januari 1973, yang merupakan hasil fusi atau penyatuan 4 partai Islam yang ada pada saat itu, yakni Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti. 

DKPP: Persoalan Penyelenggara Pemilu Bukan Kemampuan Teknis tapi Integritas

Kabar tidak lolosnya PPP ke Senayan menyayangkan banyak pihak, tak terkecuali Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang masih berharap PPP ada di Senayan. 

Gus Yahya menyadari lolos tidaknya partai politik meraih kursi DPR RI diatur dengan ketentuan dan parameter yang jelas, yakni dukungan rakyat pada saat pemilu. Ia meminta jajaran PPP apabila keberatan dengan hasil penetapan, bisa menggugatnya sesuai aturan yang berlaku. 

"Ada kemungkinan hasilnya ada bias, kesalahan dan lain-lain, dan nanti itu diproses jalur semestinya sengketa di MK dan sebagainya," kata Gus Yahya dalam jumpa pers, Kamis, 21 Maret 2024 

"Mudah-mudahan ini memang karena adanya bias dan kesalahan, karena kekurangan tipis sekali. Kalau pun tidak ya gimana lagi, itu suara rakyat, ada yang bilang suara rakyat suara Tuhan, itu berarti hasil pemilu takdir Allah," sambungnya 

Kendati demikian, menurut Gus Yahya, kegagalan PPP hanya di DPR RI. Sementara PPP tetap memiliki wakil-wakil rakyat di DPRD. 

"Kalaupun tidak masuk threshold Senayan, di daerah tetap punya wakil-wakil di DPRD daerah dan bisa berjuang di pemilu mendatang pada dasarnya kepercayaan rakyat," tegasnya 

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, gagal bertahan di DPR RI pada Pemilu 2024. Setelah total suara hasil rekapitulasi berjenjang oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, tidak mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen. 

Begitu juga dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin Ketua Umum Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi, masih belum mampu mencapai parliamentary threshold atau PT 4 persen. 

Dari hasil rekapitulasi suara Pemilu  2024 oleh KPU RI, PPP mendapatkan 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Sedangkan PSI hanya mampu meraup 4.260.169 atau 2,81 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya