Respons KSAD Maruli Soal 10 Tentara Bayaran di Perang Ukraina: Tidak Mungkin TNI

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak
Sumber :
  • AP Photos

Jakarta - Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta membeberkan ada 10 tentara bayaran dari Indonesia di perang Rusia-Ukraina. Namun, identitasnya belum diketahui secara rinci. 

342 Kontingen Patriot TNI yang Berhasil Harumkan Nama Indonesia di India Tiba di Jakarta

Menanggapi hal itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak meyakini mereka bukan anggota TNI AD.

Maruli mengatakan, bisa jadi itu adalah orang Indonesia yang sudah bergabung dengan militer Amerika. Dari sana baru jadi tentara bayaran.

Aplikasi Lokal Berbasis AI Ini Bidik TNI dan Polri

"Itu kan orang Indonesia sudah ke mana-mana, ada yang sudah jadi TNI di Amerika atau di mana. Kami belum tahu nih orang ini, itu berangkatnya darimana berangkatnya," kata Maruli kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Photo :
  • TNI AD
Pererat Kerja Sama, Kepala Pusat Pengkajian Maritim Seskoal Kunjungi tvOne

Maruli melanjutkan, status WNI 10 orang Indonesia itu juga belum jelas. Sebab yang bicara baru dari pihak Rusia. "Belum bisa dibuktikan karena mereka yang bicara," kata Maruli.

Meski begitu, Maruli memastikan mereka bukanlah TNI AD. Sebab jika tentara pasti sudah ketahuan siapa orang tersebut.

"Tidak mungkin kalau dari TNI sudah terorganisir pakai tiket kan pasti ketahuan. Dia disersi melawan ini enggak ada perintah. Berapa orang itu kemarin? 10 orang, cuma 10 orang pasti ketahuanlah kita kan apel pagi," ujarnya.

Penculikan WN Ukraina dan sopirnya yang diduga dilakukan oleh geng Rusia di Bali - Foto: Tangkapan layar instagram Planet Denpasar

Kronologi Geng Rusia Pakai Rompi 'Polisi' Culik dan Rampok WN Ukraina di Bali, Kripto Rp 3,2 Miliar Raib

Viral di media sosial aksi penculikan terhadap warga Ukraina di Bali. Penculikan yang dilakukan secara brutal itu diduga dilakukan oleh Warga Negara Rusia.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025