Selain Belanda, Ini 6 Negara yang Pernah Menjajah Indonesia, Ada Portugis dan Spanyol

Masa penjajahan Portugis
Sumber :
  • Facts of Indonesia

Jakarta – Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari perjuangan yang besar, diwarnai oleh pengorbanan darah dan air mata. Penjajahan yang dialami Indonesia bukanlah hal yang singkat, melainkan berlangsung selama berabad-abad. Di antara penjajah yang paling lama menduduki Indonesia adalah Belanda, yang melaksanakan kekuasaannya selama 350 tahun.

Presiden Venezuela Ucap "Insyaallah" Nyatakan Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina

Selain Belanda, Jepang juga meninggalkan bekas yang dalam dalam sejarah penjajahan Indonesia. Meskipun masa kekuasaan mereka hanya berlangsung selama 3,5 tahun, penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia tidak bisa diabaikan. Selain kedua negara tersebut, rupanya ada beberapa negara lain yang menjajah Indonesia. 

1. Portugis (1509-1595)

Berencana Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri? Ini Negara dengan Nilai Tukar yang Menguntungkan!

Masa penjajahan Portugis

Photo :
  • Facts of Indonesia

Portugis adalah salah satu negara yang memasuki wilayah Nusantara pada tahun 1509 melalui jalur perdagangan rempah. Alfonso de Albuquerque adalah tokoh penting dalam sejarah penjajahan Portugis di Indonesia, yang memimpin ekspedisi Portugis hingga tiba di Indonesia.

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Simak Alasan dan Ketentuannya

Meskipun awalnya disambut hangat oleh raja dan rakyat Maluku, Portugis kemudian mulai menerapkan monopoli perdagangan yang tidak sehat, yang menyebabkan ekspansi mereka hingga ke pulau Jawa, namun akhirnya dihentikan oleh kehadiran Belanda.

2. Spanyol (1521 - 1692)

Bendera Spanyol

Photo :
  • http://travel-agency-spain.blogspot.com

Spanyol juga memiliki sejarah penjajahan di Indonesia, dimulai pada tahun 1521 dengan pendudukan di Kerajaan Tidore. Meskipun awalnya terlibat dalam kerjasama perdagangan dengan Portugis, konflik antara keduanya menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Maluku dan berkonsentrasi pada perdagangan di Filipina.

3. Belanda (1602 - 1942)

Bendera VOC.

Photo :
  • zoom.nl

Negara yang satu ini sangat lekat di benak masyarakat Indonesia karena menjadi yang paling lama menjajah Indonesia, dimulai pada tahun 1602 melalui wilayah Banten dan kemudian berhasil menguasai pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. 

Dengan tujuan awal berdagang dan mencari rempah-rempah, Belanda mendirikan VOC di Batavia, yang kemudian dibubarkan pada tahun 1799. Namun, kekuasaan Belanda terus berlanjut hingga akhirnya mereka dikalahkan oleh Jepang pada tahun 1942.

4. Perancis (1806 - 1811)

Bendera Prancis.

Photo :
  • Pixabay

Sebagian masyarakat awam tampaknya tidak percaya bahwa Perancis juga pernah menjajah Indonesia, mulai dari tahun 1806 hingga 1811. Kedatangan Perancis di Nusantara terjadi setelah jatuhnya kekuasaan Belanda di Eropa oleh Kekaisaran Perancis. 

Di bawah kepemimpinan Daendels, pemerintahan Perancis dikenal dengan kekejamannya, namun akhirnya mereka kalah dalam perang dengan Inggris dan menandatangani perjanjian yang mengembalikan kekuasaan kepada Belanda.

5. Inggris (1811 - 1816)

Inggris kibarkan bendera

Photo :
  • AP Photo/Frank Augstein

Inggris menduduki Nusantara setelah mengalahkan Perancis dalam perang. Di bawah kepemimpinan Raffles, Inggris mengalami banyak perubahan, termasuk penghapusan monopoli dan perbudakan serta pembagian pulau Jawa menjadi 16 karesidenan. Namun, konflik dengan Belanda menyebabkan Inggris akhirnya menyerahkan kekuasaannya kembali kepada Belanda.

6. Jepang (1942 - 1945)

Penjajahan Jepang

Photo :
  • vstory

Dari sekian banyak penjajah, Jepang adalah salah satu yang meninggalkan bekas yang paling mendalam dalam sejarah Indonesia. Meskipun kejam, mereka juga membawa pembelajaran, seperti sistem distrik dalam penataan wilayah kota. 

Melalui pengabdian kepada tanah air dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa Indonesia memaknai kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan dengan begitu banyak pengorbanan. Apalagi penjajahan Jepang ini melibatkan perempuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya