Kisah Operasi Rahasia Jenderal Benny Moerdani, Borong 32 Pesawat Tempur dari Israel
- Tangkapan Layar: YouTube
Jakarta – Jenderal LB Moerdani sempat menjadi sorotan publik di Tanah Air karena berhasil menjalankan misi rahasia, salah satunya menyelundupkan senjata secara diam-diam ke Taliban, Afghanistan. Namun, ada satu operasi super rahasia yang berkaitan dengan Israel.
Usut punya usut, Benny Moerdani berhasil membeli pesawat bekas A-4E Skyhawk dari Israel. Melansir dari buku “Benny Moerdani: yang Belum Terungkap”, pada 1979, ia melakukan operasi rahasia dengan membeli 32 pesawat tempur A-4E Skyhawk milik Israel.
Nama sandinya adalah Operasi Alpha karena diambil dari huruf pertama pesawat. Operasi ini juga adalah penugasan secara langsung dari Presiden Soeharto karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sehingga dijalankan dengan sangat rahasia.
Tidak main-main, misi yang dijalankan oleh Benny Moerdani ini mengancam jika sampai gagal dilakukan, seluruh anggota kewarganegaraan yang turut serta dalam misi tersebut tidak akan diakui oleh Moerdani.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal (purn) Ashadi Tjahjadi dalam bukunya Loyalitas Tanpa Pamrih mengatakan bahwa Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan anggota pasukan yang ditugasi jika gagal membawa misi tersebut.
Bukan hanya itu, pembelian pesawat tersebut juga merepotkan Indonesia karena diharuskan mengirim tim, dari teknisi sampai pilot, tanpa terendus oleh banyak pihak. Semua identitas prajurit yang dikirim ke Israel dibuang di laut Singapura.
Selain itu, untuk menjaga kerahasiaan para prajurit, mereka menyebut Israel dengan Arizona, negara bagian Amerika Serikat. Alamat korespondensi juga diarahkan ke Kantor Atase Pertahanan KBRI Washington, AS.
Salah satu anggota tim yang bernama Djoko Poerwoko dalam otobiografinya mengisahkan bahwa pada awalnya mereka terbang ke Frankfurt memakai Lufthansa. Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv.
Namun, usai latihan terbang Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980, brevet dan ijazah pendidikan selama enam bulan dibakar oleh perwira intelijen penghubung di depan mereka. Barang milik mereka juga dibakar termasuk peta navigasi dan peta perjalanan.
Setelah itu, mereka pulang ke Indonesia melalui Washington. Selama dua pekan, mereka diajak keliling Amerika, tidur di sepuluh hotel, dan mencoba berbagai transportasi. Mereka kemudian ke Arizona, pangkalan US Marine Corps, Yuma Air Station. Mereka berlatih di sana.
Pada hari terakhir, mereka diwajibkan untuk berfoto seolah-olah baru diwisuda dan menerima ijazah versi Marine Corps. Salah satu foto wajibnya di depan A-4 Skyhawk milik Amerika. Setelah kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk saat ulang tahun ABRI, 5 Oktober 1980.