2 Santriwati Ditemukan Meninggal Usai Hanyut Diterjang Banjir Grobogan
- Teguh Joko Sutrisno
Grobogan – Banjir di Grobogan menelan korban. Dua orang santriwati dari Pondok Pesantren Ponpes Manbaul A'laa Purwodadi Grobogan hanyut saat coba menerjang banjir di jalan Desa Karanganyar, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Kejadian pada Sabtu dan ditemukan Senin pagi tadi, sudah meninggal dunia," jelas Kepala Basarnas Semarang, Budiono, Senin, 18 Maret 2024
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengungkapkan, identitas korban yang pertama adalah Nurul Fajriyah (19) warga Desa Kedungrejo RT 06/RW 01 Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Dan yang kedua adalaj Shofiatul Lailiyyah (18), warga Celepat Tunggak RT.03/05 Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Budiono menceritakan, kedua santriwati tersebut hendak pulang ke desanya saat libur setelah menuntut ilmu di Ponpes Manbaul A'laa Purwodadi.
Saat melintasi jembatan kecil dengan berjalan kaki di Desa Karanganyar arah Desa Kedungrejo yang sedang dilanda banjir, mereka terseret arus yang cukup deras.
"Keduanya sempat diperingatkan warga setempat yang melihat mereka berjalan di jalan desa yang tertutup air tersebut. Tapi mereka tetap berjalan di jalanan desa yang sudah tertutup air," jelasnya.
Keduanya lalu hanyut diterjang arus banjir. Saat itu tinggi banjir mencapai sepinggang mereka.
Basarnas Semarang mengirimkan satu tim SAR dari Pos SAR Jepara untuk melakukan operasi SAR bersama tim SAR gabungan lainnya.
Setelah tiga hari pencarian, maka pada Senin (18/3/24) pagi, tim SAR gabungan menemukan korban pertama pada pukul 06.30 WIB di area persawahan. Kemudian korban kedua pada pukul 07.30 WIB mengambang di sungai desa.
"Korban pertama yang ditemukan atas nama Shofiyatul Lailiyyah sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Satu jam kemudian ditemukan lagi korban atas nama Nurul Fajriyah, ditemukan 1,5 km dari lokasi kejadian. Keduanya dibawa ke RSUD Raden Soejadti Purwodadi," kata Budiono.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno