3 Bulan Dilanda Banjir, Siswa-Siswi SD di Jambi Tetap Masuk Sekolah
- Syarifuddin Nasution
Jambi – Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten dan Kota Jambi sampai saat ini belum juga surut namun sejumlah sekolah tetap melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Seperti di Sekolah Dasar.134, Dusun mudo, Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tergenang banjir selama 3 bulan, meski demikian, siswa tetap melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Suhaimi, guru pengajar SD 134, saat dikonfirmasi membenarkan, sekolah tempat ia mengajar saat ini tergenang banjir dan saat mengajar siswa terpaksa lepas alas kaki di ruangan kelas.
"Ya benar, sekolah kami sekarang tergenang banjir sehingga saya sebagai guru mengajar tidak pakai sepatu,"jelasnya, Jumat,15 Maret 2024.
Suhaimi menyebutkan, untuk ketinggian banjir di lapangan sekolah berkisar 1 meter sedangkan di dalam ruangan tingginya mencapai 10 meter, sehingga para guru yang datang untuk melakukan proses belajar mengajar pakai perahu dan begitu juga murid masuk sekolah pakai perahu.
"Para guru dan murid SD 134 Dusun Mudo pergi sekolahnya naik perahu dan saat di dalam kelas murid kita semua itu tidak ada pakai sepatu karena banjir," terangnya.
Ia mengatakan, untuk proses belajar para siswa-siswi yang masuk sekolah hanya dari kelas 4,5 dan 6 sedangkan kelas 1,2 dan 3 dirumahkan, namun tetap mengikuti proses belajar mengajar daring.
"Selama banjir 3 bulan kita rumahkan kelas 1,2 dan 3 demi menghindari hal yang tidak diinginkan sedangkan 4,5 dan 6 masuk sekolah karena sudah besar,"tuturnya.
Ia mengharapkan, atas bencana banjir melanda sekolah SD.134, Dusun mudo, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi diperhatikan Dinas Pendidikan, agar sekolah tempat ia mengajar dibangun bertiang supaya menghindari dari banjir.
"Kepada instansi terkait, khususnya dinas pendidikan, seandainya kedepan ada bantuan pembangunan seperti ruang kelas, sebaiknya pondasi sekolah lebih tinggi demi menghindari banjir," ujarnya.
Terpisah, Muhoiri saat dikonfirmasi mengatakan sebagai pelajar SD, ia harus banyak sabar belajar dan berjuang di tengah genangan banjir dan ia berdoa selalu agar banjir cepat surut agar kembali sekolah seperti biasa.
"Saya bersama teman-teman sekolah dari rumah pakai perahu dan saat dalam ruangan tidak pakai sepatu karena di dalam ruangan dalam proses belajar mengajar tergenang banjir," katanya.