Anies Senang Idenya Soal Cuti Ayah Jika Istri Melahirkan Diterapkan Pemerintah

Calon presiden nomor urut 01 Anies Basweda
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok - Calon Presiden nomor 01, Anies Baswedan mengatakan gagasan untuk memberikan cuti bagi pria atau cuti ayah yang istrinya baru melahirkan adalah hasil observasi di masyarakat. Dari hasil pengamatan tersebut, Anies ingin memberikan solusi konkret dan dirasakan manfaatnya.

Di Rakornas BPSDM 2024, Mendagri Dorong Mindset Baru dalam Digitalisasi Pemerintahan

“Dan itu kami munculkan sebagai solusi. Nah, ketika itu sebagai solusi kemudian dikritik, ya kami jelaskan apa pentingnya. Kami enggak melarang yang mengkritik,” katanya pada Jumat, 15 Maret 2024.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Meutya Hafid Ingatkan ASN Kemenkomdigi

Ditegaskan, gagasan tersebut muncul bukan tanpa sebab. Anies mencontohkan, peristiwa fenomenal yang belakangan terjadi dimana seorang pilot tertidur karena malam harinya mengurus anaknya yang baru lahir. Dengan kejadian tersebut, patut menjadi pelajaran dan publik menjadi sadar kalau pria berhak dapat cuti melahirkan.

“Ketika sekarang ada peristiwa fenomenal, pilot tertidur karena istrinya baru lahiran dan anak kembar, lalu terbuka kan kepada publik, oh iya ya ternyata dibutuhkan,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Upaya Pemerintah Merespon Kasus Pailit Sritex Dinilai Sudah Tepat

Gagasan tersebut ternyata akan dipakai oleh pemerintah. Pemerintah, kata dia, sedang menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aturan pelaksana dari UU Nomor 20/2023 tentang ASN.

Salah satu poin yang akan diatur adalah hak cuti pendampingan bagi ASN pria yang istrinya melahirkan atau cuti ayah. Maka, Anies pun mengaku senang ide atau gagasannya itu bisa dipakai oleh pemerintah.

“Dan saya senang sekali ide itu akan dipakai ASN. Kami di Jakarta sudah terapkan itu sudah lama,” akunya.

Anies menyebut, kebijakan itu dibuat untuk menciptakan sebuah keluarga yang bahagia. Sehingga, ketika istri melahirkan dan suami mendapat cuti itu bisa sama-sama mengurus bayi di awal kelahiran.

“Dan kebijakan ini memang dibuat untuk membuat keluarga bisa bahagia. Suami istri dengan ada bayi mereka bisa urusi bayinya di hari awal dengan konsentrasi tanpa khawatir kehilangan pekerjaaan, tanpa khawatir tanggung jawab pekerjaannya tertunda,” ungkapnya.

Dikatakannya, gagasan tersebut dilakukan berdasarkan observasi dan riset. Bahkan, untuk mencetuskan gagasan itu pun didasari ilmu pengetahuan.

“Itu hasil observasi, pemikiran dan riset pakai ilmu. Nah, sekarang ketika ada kejadian baru kelihatan. Kami bersyukur dibukakan caranya untuk melihat, dan sebenarnya itu dibutuhkan. Saya besyukur itu akan dipakai untuk kebijakan di pemerintah. Kami senang semua gagasan yang dipakai, kami sangat senang bersyukur,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya