Pensiun Bulan Depan, Ini Rekam Jejak KSAU Fadjar Prasetyo
- Istimewa/Viva Militer
Jakarta – Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo bakal pensiun bulan depan. Ia akan memasuki purna tugas pada 9 April 2024. Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pengganti Fadjar nantinya akan dipilih oleh presiden.
Diketahui bahwa Fadjar dilantik menjadi KSAU pada 20 Mei 2020 lalu. Artinya, ia menjabat sebagai KSAU kurang lebih sekitar empat tahun. Lantas, seperti apa profil dan rekam jejaknya? Berikut informasi selengkapnya.
Profil dan rekam jejak KSAU Fadjar Prasetyo
Dikutip dari Antara, Marsekal Fadjar lahir di Jakarta, 9 April 1966. Bulan depan saat masuk purna tugas, ia berusia 58 tahun. Marsekal Fadjar adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.
Ia memulai karier militernya sebagai penerbang A-1 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995. Sejak tahun 1995, di ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Ia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.
Setelah itu, Fadjar menjabat sebagai Komandan Skuadron Udara 17 dan mengoperasikan Boeing 737-200. Dia juga pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan.
Fadjar juga memegang posisi sebagai Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) di Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara. Dari tahun 2016 hingga 2018, Fadjar ditugaskan sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.
Kariernya semakin bersinar ketika Fadjar menjabat sebagai Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I dari tahun 2018 hingga 2019.
Selama masa itu, Fadjar berhasil menyelesaikan berbagai misi operasi dengan sukses, termasuk operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, dan latihan Jalak Sakti.
Dalam pelaksanaan operasi tersebut, Fadjar berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan menjalankan operasi secara aman dan lancar, tanpa kecelakaan.
Fadjar juga berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan sebagai Pangkoopsau I. Contohnya, dia terlibat dalam Operasi TMC, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.
Selain itu, Fadjar Prasetyo turut mendukung program Pembinaan Potensi Dirgantara (Binpotdirga) dengan mengadakan berbagai kegiatan bakti sosial, seperti bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, dan pemberian pengobatan gratis. Dalam program tersebut, dia juga memberikan paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sebelum dipilih sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Fadjar menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi baru dalam TNI yang diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.Â
Bulan April nanti, ia memasuki masa pensiun karena sudah berusia 58 tahun. Hal ini merujuk pada Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Dalam pasal 53 UU TNI dikatakan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara dan tamtama.