Banjir Melanda Kota Semarang Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Dampak Lainnya
- BNPB
Semarang – Kota Semarang mendadak dikepung oleh banjir setelah cuaca ekstrem melanda hampir seluruh wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya pada hari Rabu, 13 Maret 2024. Cuaca ekstrem ini ditandai oleh hujan dengan intensitas tinggi, disertai petir dan angin kencang.
Dikutip dari BNPB, berdasarkan pemantauan satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari pukul 20.50 hingga 23.45 WIB, wilayah yang terkena dampak cuaca ekstrem ini meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, serta sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan bahwa hujan turun di Kota Semarang sejak siang hingga malam hari.
Endro melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm). Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam. Adapun rincian wilayah yang terendam banjir meliputi:
1. Jl. Gebanganom ± 70 - 80 cm
2. Jl. Padi raya ± 50 - 60 cm
3. Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor ± 15 cm
4. Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul ± 15 - 20 cm
5. Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor ± 30 - 70 cm
6. Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan ± 15 - 40 cm
7. Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu ± 15 - 20 cm
8. Wilayah Kelurahan Tambakrejo ± 15 - 30 cm
9. Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol)  ± 20 - 50 cm
10. Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ± 20 - 30 cm
Dari laporan visual yang disampaikan oleh Kalaksa BPBD Kota Semarang, wilayah Jalan Raya Kaligawe tenggelam dalam banjir sehingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat. Akibatnya, lalu lintas di jalur yang menghubungkan Kota Semarang dengan Demak-Surabaya lumpuh total.
Banyak kendaraan seperti truk dan mini bus terjebak di dalam genangan banjir tersebut. Di wilayah Kota Lama Semarang, air juga merendam hingga setinggi sepaha orang dewasa.
Selain itu, laporan visual juga menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang meluap, menyebabkan airnya mengalir masuk ke permukiman warga. Sistem pengendalian banjir Kota Semarang di bagian timur mengalami penurunan kapasitas daya tampung air, terutama setelah hujan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Tanah Longsor dan Angin Kencang
Dalam hasil kaji cepat sementara yang dilakukan oleh BPBD Kota Semarang, cuaca ekstrem juga menyebabkan kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan rumah milik warga. Adapun rincian dampak tanah longsor meliputi:
1. Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso
2. Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo
3. Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan
4. Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
5. Tanah Longsor Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo
6. Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari
7. Longsor di rumah di Kampung Baru  RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari
8. Talud ambrol di Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru
9. Talud belakang rumah longsor di Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang
10. Longsor RT 04 RW 09 Kelurahan kembangarum
Kemudian untuk dampak dari angin kencang meliputi:
1. Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo
2. Pohon tumbang di RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
3. Pohon tumbang di depan rumah pompa progo Kelurahan Mlatibaru
4. Pohon tumbang menimpa rumah warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan SumurrejoÂ
5. Pohon tumbang menimpa atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo
6. Pohon tumbang di RT 2 RW 9 Kelurahan Candi
7. Atap ambrol di Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Kelurahan Kalicari
8. Atap depan rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari
9. Atap rumah warga roboh Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 kel. Wonodri
10. Atap rumah warga roboh di RW 1 Kelurahan Candi
11. Atap rumah warga roboh RT 5 RW 3 kelurahan Randusari