Pengakuan Ibu di Bangkalan, Melahirkan Bayi dengan Kepala Tertinggal di Rahim

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

Jakarta – Seorang ibu muda di Bangkalan yang bernama Mukarromah (25) harus menahan kabar pahit dan sakit luar biasa. Bukan tanpa alasan, saat proses melahirkan, bayinya meninggal dunia karena kepala terputus dan tertinggal di dalam rahimnya. 

Temuan Mengejutkan Kasus Bocah Tewas Diduga Diperkosa Ayahnya di Jaktim

Kejadian mengerikan ini terjadi di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan. Pihak keluarga menyebut bahwa proses persalinan di puskesmas ini seperti dipaksakan. Sebab, Mukarromah datang ke puskesmas untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit karena sungsang. 

"Waktu itu datang ke bidan kampung, sama bidan kampung saya disuruh minta rujukan karena kondisi bayi sungsang dan lemah. Waktu sampai di puskesmas saya bilang mau melahirkan operasi di Bangkalan saya minta rujukan," ujar Mukarromah dalam video yang beredar. 

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Ilustrasi Bayi Baru Lahir (Doc: Marocco World News)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Bukannya segera diberikan rujukan, dia malah dibawa ke ruangan bagian belakang puskesmas. Ruangan tersebut biasa dipakai untuk persalinan dan diminta untuk menunggu cukup lama dan harus menahan rasa sakit karena hendak melahirkan. 

Usulan Tugu Anti-Kekerasan di Bangkalan: DPR RI Dorong Simbol Perdamaian di Madura

Lantaran tak kunjung mendapatkan surat rujukan, Mukarromah kembali bertanya kepada perawat di puskesmas tersebut karena dirinya sudah khawatir dengan kondisi sang bayi karena bidan kampungnya menyebut bayinya lemah. 

"Iya bu sebentar, ibu mau diperiksa dulu. Saya mau telepon dokter Bangkalan dulu," demikian kata sang perawat yang ditirukan oleh Mukarromah.

Sang perawat kemudian menelepon bidan bernama Mega. Tidak berselang lama, bidan tersebut datang dan menanyakan bahwa Mukarromah sudah bukaan 4. Ia kemudian menyarankan supaya Mukarromah melahirkan di puskesmas saja. 

Ilustrasi bayi di rumah sakit

Photo :
  • newsanchormom.blogspot.com

"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat, akhirnya patah badannya. Kepalanya tertinggal di dalam," ujar Mukarromah.

"Waktu itu ditarik saya nggak tahu. Soal dipotong apa nggak saya nggak tahu. Saya ngelihat bidannya pegang gunting, perut saya ditekan dan didorong. Karena saya nggak kuat, saya minta rujuk," kata Mukaromah.

Pada akhirnya, Mukarromah dilarikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Glamour Husada,  Bengloa, Tanjung Jati, Bangkalan. Ia kemudian dilakukan tindakan operasi mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal di dalam rahimnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya