MUI Bali: Umat Islam Hendak Salat Tarawih saat Nyepi Koordinasi dengan Pecalang

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali H. Mahrusun Hadyono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali - Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali berbarengan dengan awal Ramadan 2024. Dalam setiap menyambut Hari Suci Nyepi, seluruh aktifitas di Bali berhenti total.

Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

Umat Hindu menjalankan empat pantangan yang dikenal dengan Catur Brata Penyepian yakni, dilarang bepergian, dilarang menyalakan api atau lampu, dilarang beraktifitas fisik atau bekerja, dan dilarang untuk bersenang-senang.

Sehubungan dengan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, H. Mahrusun Hadyono meminta umat Islam di Bali berkoordinasi dengan pecalang ketika akan melaksanakan ibadah Salat Tarawih.

Viral KFC Dituding Sertifikat Halalnya Dicabut MUI, Ini Faktanya

"Untuk tetap terjaganya kerukunan dan kebersamaan, maka untuk umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Tarawih supaya memilih tempat (masjid) yang terdekat," kata Mahrusun Hadyono, dikutip pada Senin, 11 Maret 2024.

Dirinya juga mengimbau umat muslim saat menuju tempat ibadah tidak mengendarai kendaraan, tapi sebaiknya berjalan kaki. Hal yang sama juga berlaku untuk tempat ibadah. Mahrusun mengatakan, agar masjid atau langgar tidak menggunakan pengeras suara.

MUI Payakumbuh Jelaskan Alasan di Balik Penolakan UAS

"Selesai Salat Tarawih umat Islam kembali ke rumah masing-masing, sehingga suasana tetap seperti yang terjadi sebelumnya yaitu sepi kembali," ujarnya.

Terkait dengan jarak tempat ibadah, MUI tidak membuat batasan tertentu. Tapi, Mahrusun meminta warga muslim di Bali berkoordinasi dengan petugas keamanan adat atau Pecalang.

Imbauan itu, kata Mahrusun, telah disosialisasikan secara luas kepada warga muslim di Bali. Dirinya berharap kerukunan umat beragama di Bali tetap terjaga baik dengan jatuhnya hari besar keagamaan secara bersamaan.

Ilustrasi umat muslim menjalankan ibadah salat Tarawih.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

"Jadi, untuk tahun ini kita berusaha untuk mensosialisasikan lebih dalam. Kalau kemarin kemungkinan ada kepentingan politik, kalau sekarang tidak ada. Mudah-mudahan berjalan lancar, tidak ada masalah apa-apa," ucapnya.

Ketua MUI Provinsi Bali juga mengimbau selama bulan Ramadan, warga muslim di Bali tetap menunaikan ibadah puasa dengan khusyuk.

"Dalam menjaga hubungan, kita imbau umat Islam terutama tokoh-tokohnya menyelenggarakan buka puasa bersama antar umat beragama, untuk menjalin kerukunan antar komponen masyarakat," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya