Tolak Usul Muhammadiyah, MUI Jelaskan Pentingnya Sidang Isbat

KH M Cholil Nafis
Sumber :
  • Instagram @cholilnafis

Jakarta - Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menilai pelaksanaan Sidang Isbat penentuan bulan Hijriah masih penting untuk memberi kepastian waktu kepada masyarakat yang mengikuti keputusan pemerintah.

UMM Dorong Terjadinya Transformasi Manajemen Kesejahteraan Sosial di Indonesia

"Karena, kan, ada orang yang tidak ikut NU, tidak ikut Muhammadiyah, tidak ikut organisasi, yang dia menunggu dari pemerintah. Maka menunggu dari pemerintah sidang isbat itu penting," kata Cholil di Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024.

Pernyataan Cholil tersebut menanggapi usulan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti soal peniadaan sidang Isbat karena menurutnya Idul Fitri akan berbarengan.

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Sarankan Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan PPN 12 Persen

Menag Yaqut Cholil Qoumas saat bersama Wamenag Zainut Tauhid di sidang Isbat

Photo :
  • Kemenag

Menurut Cholil, Sidang Isbat merupakan syiar kepada umat Islam bahwa Ramadhan tiba. Pasalnya, Ramadhan menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu.

MUI Minta Prabowo Pimpin Langsung Pemberantasan Korupsi

Selain itu, Sidang Isbat juga menjadi tempat silaturahim antara ulama, legislatif, pakar astronomi, hingga perwakilan negara-negara sahabat. "Tiga hal itu masih ada, sehingga saya menganggap sidang isbat masih penting," kata dia.

Perihal perbedaan awal Ramadhan antara Pemerintah dan Muhammadiyah, ia menganjurkan agar perbedaan tersebut tidak mengurangi kekhusyukan ibadah. "Jadikanlah ini sarana untuk belajar ilmu agama lebih dalam. Perbedaan itu adalah rahmat, bukan jadi malapetaka," katanya.

Di samping itu, ia mengajak umat untuk perbanyak amal shaleh. Dengan begitu, umat dapat mewujudkan Ramadhan yang berkualitas.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti Source : Republika

Photo :
  • republika

"Allah memberi kesempatan kita hidup di bulan Ramadhan ini dan bisa mengejar maghfirah pengampunan dari Allah. Di hari kiamat nanti kalau kita tidak diampuni mungkin dosa kita lebih banyak daripada pahala-pahala kita," kata dia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya