Pelabuhan Merak Macet Panjang, PT ASDP Indonesia Ferry Minta Maaf
- VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)
Banten – PT ASDP Indonesia Ferry meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Di sana, kemacetan panjang terjadi hingga keluar pelabuhan, karena lambatnya proses bongkar muat kendaraan dari dalam dan keluar kapal.
Lambatnya proses bongkar muat terjadi karena ombak besar dan cuaca buruk yang menerjang Pelabuhan Merak. Permohonan maaf itu diunggah dalam story IG @asdp191.
"Sehubungan dengan kondisi cuaca pada penyebrangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, bersama ini kami sampaikan kemungkinan adanya penyesuaian jadwal keberangkatan kapal. Kami imbau kepada #KawanASDP yang akan melakukan perjalanan agar lebih berhati-hati dan melakukan antisipasi yang diperlukan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," demikian unggahan ASDP kemarin, dikutip Minggu, 10 Maret 2024.
Kemacetan panjang masih terjadi hingga keluar Pelabuhan Merak. Ditlantas Polda Banten bersama Korlantas Polri bahkan melakukan rekayasa lalu lintas hingga ke dalam ruas tol Tangerang-Merak.
Kemacetan panjang hingga keluar Pelabuhan Merak karena lambatnya proses bongkar muat kendaraan masuk dan keluar kapal, yang disebabkan cuaca buruk. Polisi menghimbau masyarakat bersabar dan berhati-hati selama di perjalanan.
Dikutip dari akun resmi Instagram @ditlantaspoldabanten, dijelaskan bahwa proses bongkar muat kendaraan terganggu akibat cuaca buruk.
"Yang akan menyebrang melalui Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, bahwa saat ini sedang terjadi antrean kendaraan cukup panjang di kawasan Pelabuhan Merak, dikarenakan cuaca buruk sejak tadi malam, yang mengakibatkan tertundanya bongkar muat kendaraan yang akan melakukan penyebrangan di Pelabuhan Merak. Ditlantas Polda Banten telah menggelar personel disepanjang jalur menuju Pelabuhan Merak. Kami himbau untuk masyarakat yang akan menyebrang melalui Pelabuhan Merak untuk tetap bersabar, utamakan keselamatan dalam perjalanan dan patuhi petunjuk petugas di lapangan," begitu pesan yang dikatakan personel Polda Banten, Brigpol Shabrina.