Hipmi Yakin Pelaku UMKM Ikut Dapat Berkah dari Program Makan Siang Gratis
- VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)
Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyebut pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyambut positif program makan siang gratis.
Ketua Bidang UMKM BPP Hipmi Tri Febrianto mengatakan, manfaat program makan siang gratis sangat luas. Bukan hanya dirasakan bagi anak sekolah, pelaku UMKM juga akan merasakan dampaknya.
"Sasaran program ini memang untuk anak sekolah. Tapi, untuk menghasilkan makanan yang siap untuk dimakan, itu akan didapat oleh UMKM," ujar pria yang akrab disapa Buyung dalam siaran persnya yang dikutip Minggu, 10 Maret 2024.
Ia meyakini, pelaku UMKM bisa mendapat berkah dari program makan siang gratis. Terlebih, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) telah meminta pelaku UMKM dilibatkan dalam program yang diusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu.
Sebab itu, Buyung berharap, tim Prabowo-Gibran segera melakukan pembahasan dengan kementerian terkait untuk memuluskan program ini. Sehingga ketika waktunya tiba, program ini bisa segera direalisasikan.
"Saya membaca di media, anggarannya ratusan triliun. Bayangkan jika pelaku UMKM terlibat dalam program ini, maka omzet mereka akan naik, dan meningkatkan perekonomian sekitar," tutur Buyung.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga berharap ada semacam kebijakan yang memastikan program makan siang gratis melibatkan UMKM. Menurutnya, negara tidak boleh lupa bahwa pelaku UMKM merupakan pahlawan ekonomi bangsa.
Kata Buyung, UMKM merupakan penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen, dan 96,9 persen terhadap penyerapan tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Tak hanya itu, sektor UMKM juga relatif tahan terhadap krisis keuangan. Banyak perusahaan-perusahaan besar tumbang, tetapi sektor UMKM banyak yang tetap bertahan.
"Jangan lupa bahwa tulang punggung perekonomian kita adalah pelaku UMKM. Mereka juga yang menopang ekonomi kita saat terjadi krisis, khususnya tahun 1998. Maka, pelaku UMKM harus diikutsertakan dalam program ini," pungkas Buyung