Temui Petani di Karawang, Mardiono Cek Dampak El Nino hingga Ketersediaan Beras
- istimewa
Karawang - Kondisi defisit berat karena mundurnya musim tanam panen imbas kekeringan El Nino jadi perhatian pemerintah. Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono pun menemui kalangan petani di Karawang, Jawa Barat.
Berlokasi di Desa Purwamekar, Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Mardiono melakukan kunjungan sekaligus menemui petani. Tujuan Mardiono juga untuk meninjau ketersediaan beras yang ada di masyarakat serta proses panen padi.
Selain itu, mundurnya musim tanam panen akibat kekeringan El Nino seperti terjadi di wilayah lainnya.
Dalam kesempatan itu, Mardiono sempat berdiskusi dengan mendengarkan aspirasi dari para kelompok tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Juga terdapat diskusi dengan para petani. Tentu masukannya akan menjadi input bagi kajian dan evaluasi kami dalam rangka membangun sinkronisasi dan pengendalian program ketahanan pangan pemerintah bersama,” kata Mardiono, dikutip pada Kamis, 7 Maret 2024.
Mardiono menyampaikan, diskusi dengan petani menyerap beberapa masukan, kebutuhan, dan solusi terkait perbaikan tata kelola pangan beras. Diskusi itu antara lain penguatan di sektor hulu untuk peningkatan produksi padi, seperti modernisasi alat dan mesin pertanian, serta sarana dan prasarana produksi mulai dari pengairan, bibit, pupuk, hingga mesin pemanen (combine harvester).
"Lewat kunjungan kerja hari ini kita akan bangun sebuah kebijakan yang sejalan dan sinergis. Kebijakan yang dapat memfasilitasi dan menguntungkan masing-masing pihak dalam menciptakan rantai pasok perberasan yang efisien,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Asep Hazar mengucapkan terima kasih atas kedatangan Mardiono dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang. Dia pun berharap, lewat diskusi yang dihadirkan para petani juga bisa meningkatkan produktivitasnya. Kemudian, bertransformasi ke mekanisasi pertanian yang lebih efisien.
“Mudah-mudahan petani juga bisa mulai beralih ke mekanisasi pertanian karena lebih efisien dan biaya produksinya berkurang sehingga margin pendapatan mereka lebih tinggi,” kata Asep.
Asep dalam kesempatan itu juga melaporkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) khususnya Cadangan Beras Pemerintah Kabupaten (CBPK) Karawang pada akhir Februari 2024 sudah capai 119 ribu kg.
Adapun CBPK diproyeksikan akan terus bertambah seiring hasil panen padi di Februari dan Maret. Data hasil panen sementara yang tercatat baru sebesar 10,5 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP) dari 1500 ha luas panen di satu Kecamatan. Sementara, total luas panen padi Kabupaten Karawang pada Maret ini diproyeksikan mencapai 9 ribuan hektar.