5 Jenderal Kopassus yang Paling Disegani di Militer, Ada Pahlawan Nasional
- Tangkapan Layar: YouTube
Jakarta – Jenderal Kopassus sudah menjadi rahasia umum sebagai salah satu posisi yang disegani dalam dunia militer Indonesia. Namun, dari semua prajurit yang sempat menduduki posisi tertinggi di Kopassus, ada beberapa sosok terkemuka dan tersohor di mata publik.
Komando Pasukan Khusus atau yang biasa disingkat sebagai Kopassus adalah bagian dari Komando Utama Tempur yang dimiliki oleh Angkatan Darat. Komando ini juga sering disebut sebagai pasukan elite milik TNI. Nah, berikut jenderal yang paling disegani di Kopassus.
1. Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto
Prabowo Subianto bergabung sebagai anggota Kopassus pada tahun 1976 sampai 1985, bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Dia juga menjabat sebagai komandan Grup 3/Sandhi Yudha, bagian dari Kopassus. Pada Desember 1995, Prabowo dipromosikan menjadi Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal.
Salah satu tugas terkenalnya adalah operasi penyelamatan sandera Garuda DC-9 Woyla di Bangkok pada 1981, meskipun ada insiden penembakan komandan Sat-81 oleh anak buahnya. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa para penumpang dari Indonesia, Inggris, Belanda, dan Jerman.
2. Jenderal TNI (Purn) Benny Moerdani
Benny Moerdani sebelum menjadi Pangkostrad, pernah menjadi anggota RPKAD dan terlibat dalam menekan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Dia juga melatih pasukan terjun payung untuk mengambil alih Irian Barat pada tahun 1961.
Dia juga bertempur di Kalimantan selama perang gerilya melawan tentara Malaysia dan Inggris pada tahun 1964. Dia dikenal sebagai sosok misterius dalam dunia intelijen dan dijuluki bapak intelijen Indonesia. Kariernya yang cemerlang membuatnya diangkat sebagai Panglima ABRI pada 28 Maret 1983.
3. Letkol (Purn) Muhammad Idjon Djanbi
Muhammad Idjon Djanbi, sebelumnya dikenal sebagai Rodes Barendrecht "Rokus" Visser, adalah salah satu pendiri Kopassus pada masa kemerdekaan Indonesia dan menjadi komandan jenderal pertamanya.
Sebelumnya, dia adalah anggota Korps Speciale Troepen KNIL. Pengalamannya dalam pasukan komando pada Perang Dunia II menarik perhatian Kolonel AE Kawilarang untuk membentuk pasukan komando di Indonesia.
4. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Sarwo Edhie Wibowo
Sarwo Edhie Wibowo, yang lahir pada 25 Juli 1925, adalah Komandan RPKAD saat Gerakan 30 September terjadi dan bertanggung jawab atas pemberantasan G30S. Setelah itu, dia menjabat sebagai Panglima Kodam II/Bukit Barisan pada 1967 sebelum pensiun dari militer pada 1974. Dia juga pernah menjadi Gubernur AKABRI pada tahun 1970 dan Pangdam XVII/Cenderawasih pada tahun 1968.
5. Brigjen (Anumerta) Slamet Riyadi
Slamet Riyadi, Jenderal Kopassus yang dihormati, menerima tanda kehormatan anumerta pada tahun 1961 dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 November 2007. Dia merupakan salah satu tokoh di balik terbentuknya Kopassus, dan pada masa Agresi Militer Belanda, dia memimpin pasukan di beberapa daerah di Jawa Tengah dan pasukan penyisir di sepanjang Gunung Merapi dan Merbabu. .