Tebing Longsor Timbun Satu Keluarga di Sragen, 3 Orang Tewas
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
Sragen – Peristiwa longsor terjadi di Dukuh Secang Desa Jetis Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Sebuah tebing setinggi 35 meter longsor dan menimpa rumah warga dan menimbun 4 orang yang masih satu keluarga. Tim SAR bisa mengevakuasi 3 korban dalam keadaan meninggal pada Senin, 4 Maret pukul 10.40 WIB. Sedangkan satu lainnya selamat.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono mengungkapkan, peristiwa longsor tersebut terjadi pada hari Minggu, 3 Maret, pukul 17.35 WIB petang. Tebing yang longsor menimpa rumah Wagiman (66). di Akibatnya 4 orang yang juga masih satu keluarga tertimbun longsor.
Tim Basarnas Semarang dan Pos SAR Surakarta melakukan evakuasi korban longsor
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
Para korban yaitu Wagiman (66), istri Wagiman Tarmi (63), anak Wagiman Darmadi (39), serta cucu Wagiman Nasa (6). Wagiman bisa selamat dari kejadian tersebut. Tapi 3 korban lainnya ditemukan kemudian dalam keadaan meninggal.
"Longsor tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan durasi yang cukup lama di wilayah tersebut. Sehingga tebing yang berada di sisi kiri dan belakang rumah Wagiman longsor dan menimpa rumahnya," jelas Budiono.
Tebing yang cukup tinggi tersebut langsung menimbun Wagiman, yang pada saat itu kebetulan anaknya yang bernama Darmadi dan cucunya sedang berkunjung ke rumah Darmadi.
Ilustrasi evakuasi korban tanah longsor.
- VIVA/Adi Suparman
Tim SAR dibantu warga kemudian upaya pertolongan. Wagiman bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan pencarian kepada korban terus dilakukan.
Pada pukul 20.00 WIB, korban Tarmi bisa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tom SAR kemudian terus melakukan pencarian hingga semalaman. Dan pada pukul 10.50 WIB Senin siang, korban Darmadi dan Nasa bisa ditemukan oleh tim Basarnas Semarang Pos SAR Surakarta dan tim SAR gabungan lainnya.
"Seluruh korban berhasil ditemukan lalu dibawa ke Puskesmas untuk divisum. Selanjutnya diserahkan kepada keluarga," kata Budiono.
Laporan tvOne Semarang/Teguh Joko Sutrisno
