Tubuh Bergelimpangan di Jalan Usai Motor Adu Banteng, 2 Pelajar SMP Tewas

Tabrakan maut antar pelajar di Indramayu, dua tewas
Sumber :
  • tvOne

Indramayu – Tabrakan maut antar pelajar terjadi di jalan raya Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jumat, 1 Maret 2024. Kecelakaan yang melibatkan dua sepeda motor yang dikendarai pelajar itu terlibat adu banteng, dua pelajar tewas dan dua orang lagi luka parah.

Viral Detik-Detik YouTuber Kecelakaan karena Main HP saat Kendarai McLaren

Insiden kecelakaan maut tersebut sempat terekam video amatir, dan terlihat korban bergelatakan di tengah jalan dengan luka yang cukup seriuas.
 
Akibat kecelakaan itu satu orang meregang nyawa di TKP, satu diantaranya meninggal di dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sementara dua orang lainnya luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. 

Keempat korban yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pasekan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu. Dua korban lainnya mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan tangan serta kaki.

Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok, Pria di Madina Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas

Humas RSUD Indramayu, Tarmudi mengatakan IGD RSUD Indramayu menerima 4 pasien korban kecelakaan lalu lintas sekira pukul 14.00 Wib, yang merupakan murid SMPN 1 Pasekan. Dua anak dalam kondisi meninggal dunia dan dua orang lagi luka-luka.  

Korban luka-luka akibat tabrakan maut antar pelajar di Indramayu

Photo :
  • tvOne
Lucky Hakim Siap Eksplor Potensi Mangga di Indramayu

"Setelah mendapatkan penanganan di UGD sekarang pasien dua orang anak SMPN 1 Pasekan itu kondisinya di rawat di ruang NCCU dan ruang cangkir satu dengan keadaan luka. Yang satu ada beberapa fraktur di bagian tulang kaki kanan kiri, dan tangan yang satunya dengan kondisi fraktur fibula (dominasinya luka patah tulang)," kata Tarmudi saat dikonfirmasi Jumat, 1 Maret 2024

Peristiwa kecelakaan maut ini berawal, saat keempat pelajar hendak pulang sekolah menuju rumah mereka masing-masing dengan menggunakan dua kendaraan roda dua dan melaju beriringan.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Pasekan, Eko Raharjo, siswanya itu memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi adu banteng.

"Jadi kronologi kejadian kemarin yang menimpa siswa kami, sebetulnya kejadiannya itu pada saat pulang sekolah. Siswa Inisial S dan inisial Y itu menggunakan motor Satria, sedangkan siswa inisial A dan inisial G itu menggunakan motor Honda Vario. Awalnya, siswa yang mengendarai motor Satria dan siswa yang mengendarai motor Vario itu berjalan beriringan menuju rumah masing-masing," ungkapnya saat ditemui di RSUD Indramayu 

Kemudian, dalam posisi kecepatan tertentu menurut informasi yang diperoleh dari temannya itu berinisial T, bahwa motor Satria itu terlebih dahulu melewati motor Vario. Namun, dari jarak sekitar kurang lebih 50 meter, motor Satria itu kemudian berbalik arah. 

Lalu pada saat motor Satria berbalik arah, di depan motor Vario itu ada tukang klenengan (penjual mainan) dengan menggunakan motor dengan muatan yang penuh. Sehingga, jarak pandang dari pengguna motor Vario dalam hal ini korban tewas, tidak terlihat jelas untuk jarak pandang yang ada di depan.

"Si motor Vario itu menyalip motor klenengan ke arah kanan. Nah tiba-tiba, karena tadi motor Satria yang dahulu berbalik lagi, terjadilah benturan atau tabrakan tidak terhindar," lanjutnya.

Eko mengatakan, satu orang siswanya meninggal di lokasi kejadian, sementara satu orang lainnya meninggal diperjalanan menuju rumah sakit.

"Total yang meninggal dikonfirmasi ada dua orang anak, menurut informasi yang satu meninggal di tempat dengan luka di bagian kepala. Sementara, yang satunya tidak ada luka, mungkin luka dalam dan meninggalnya pada saat perjalanan menuju rumah sakit," katanya.

Selain korban meninggal, Eko menambahkan, terdapat dua orang siswanya yang mengalami luka berat dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Indramayu.

"Total yang mengalami kecelakaan 4 orang anak, yang meninggal dua orang, sedangkan dua orang lagi sekarang masih berada di rumah sakit. Kalau saya tadi kemarin nengok itu tangan kanan kiri dan kaki kanan itu patah. Dan satunya lagi mungkin luka di bagian dalam, indikasinya luka berat semua. Yang meninggal itu kelas 7 semua, yang luka berat itu kelas 9 inisial S, dan kelas 7," tambahnya

Kasus kecelakaan maut ini ditangani petugas unit lakalantas Satlantas Polres Indramayu. Petugas unit lakalantas satlantas polres Indramayu meminta keterangan sejumlah saksi di tempat kejadian perkara, yang mengetahui persis kecelakaan maut tersebut terjadi.

Laporan: Opi Riharjo/tvOne Indramayu
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya