Pemerintah Diminta Prioritaskan Perlindungan Ekosistem Pertembakauan Khususnya Sektor Padat Karya

Panen tembakau petani Indonesia. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Industri Sigaret Kretek Tangan (SKT) berangsur pulih setelah lebih dari satu dekade mengalami penurunan. Hal ini ditandai dengan pembukaan pabrik-pabrik SKT baru, khususnya di Pulau Jawa. Melalui penambahan pabrik SKT baru tersebut, sektor padat karya ini diharapkan turut memutar roda perekonomian daerah. Pertumbuhan sektor ini juga diharapkan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah baru dalam sisi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan di tingkat daerah.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), I Ketut Budhyman, mengatakan ekosistem pertembakauan harus dijaga atau penting untuk diperhatikan dari sisi penyediaan lapangan kerja dan serapan tenaga kerja lokal.

Tembakau kering yang dilinting untuk menjadi rokok di pabrik.

Photo :
  • VIVA/ Yeni Lestari.
Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal Bernilai 2 Miliar Rupiah

"Paslon manapun yang nantinya memimpin negeri ini, harapan kami untuk ekosistem pertembakauan, (khususnya) SKT, yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah Indonesia, tetap harus dilestarikan dan dipastikan keberlangsungan masa depannya. Rantai pasok industri rokok, baik SKT maupun rokok mesin, memiliki peran besar bagi perekonomian dalam negeri, mulai dari kontribusi penerimaan cukai yang tinggi hingga penyerapan jutaan tenaga kerja,” ujar Budhyman.

Industri hasil tembakau merupakan kontributor penting dalam penerimaan cukai setiap tahunnya, di mana kontribusi dari cukai rokok mencapai Rp213,48 triliun pada tahun 2023 atau sekitar 10% dari total penerimaan pajak. Belum lagi apabila ditambah dari kontribusi jenis pajak lainnya, seperti pajak rokok dan PPN.

Penindakan Rokok Ilegal di Kendari Pulihkan Ratusan Juta Rupiah Potensi Kerugian Negara

Ilustrasi - Warga melintas di dekat lahan pertanian tembakau yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin, 16 Agustus 2021.

Photo :
  • ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Budhyman melanjutkan bahwa keseluruhan ekosistem pertembakauan menjadi penghidupan bagi sekitar 6 juta tenaga kerja dari hulu ke hilir. Khusunya untuk segmen SKT, segmen tersebut merupakan sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja lokal di sentra-sentra produksi SKT sehingga perlu diberikan perlindungan oleh pemerintah.

“Bagi kami, di hulu hingga hilir dari ekosistem pertembakauan dibutuhkan perlindungan dan pemberdayaan melalui regulasi yang adil, berimbang, dan transparan agar segmen atau sektor industri ini dapat bertumbuh dan berdaya saing,” tutupnya.

Di kesempatan berbeda, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus Totok Lusida, menegaskan komitmennya dalam mendukung sektor padat karya, termasuk industri SKT. Keberpihakannya terhadap sektor ini akan diimplementasikan pada pengenaan cukai yang lebih rendah.

Menurut dia, sektor padat karya harus diutamakan di Indonesia, terutama untuk mengatasi resesi serta kondisi perekonomian global yang tidak stabil. Sektor padat karya yang solid akan meningkatkan resiliensi negara dalam menghadapi kondisi tersebut, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan global.

Ke depannya, Paulus akan mendorong pemerintahan baru nanti agar senantiasa menciptakan lini usaha yang beriorientasi pada padat karya. “Memang ini lah perlunya peranan dan ketegasan bahwa di dalam pemerintahan yang baru nanti, program untuk padat karya ini harus top down, clear, and clean. Harus dan wajib dilaksanakan,” pungkas Paulus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya