Jokowi: Hilangkan Ego Sektoral, TNI-Polri Bagian Menyongsong Indonesia Emas 2045
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan TNI dan Polri memiliki peran penting untuk menyongsong Indonesia emas 2045. Maka dari itu, Jokowi meminta kepada jajaran TNI dan Polri untuk menguasai Iptek serta menjadi pembelajar yang aktif dan adaptif.
“TNI-Polri harus menjadi bagian penting untuk menyongsong Indonesia emas 2045, karena kita berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari middle income trap,” kata Jokowi saat Rapim TNI-Polri 2024 di Mabes TNI Cilangkap pada Rabu, 28 Februari 2024.
Menurut dia, momentumnya adalah 15 tahun ke depan saat Indonesia menikmati namanya bonus demografi. Biasanya, kata dia, dalam sebuah peradaban negara yang namanya bonus demografi itu memiliki peluang yang hanya muncul sekali saja. Makanya, ia ingin TNI-Polri ikut andil memanfaatkan peluang tersebut.
Karena, lanjut dia, Negara-negara di Amerika Latin pada tahun 1950, tahun 1960, tahun 1970 itu sudah menjadi negara berkembang. Akan tetapi, kata Jokowi, sampai saat ini mereka tetap menjadi negara berkembang karena tidak mampu melakukan terobosan, tidak mampu melompat untuk menjadi negara maju.
“Ini hal-hal seperti ini yang juga harus kita amati dan kita pelajari. Supaya kita tidak terjebak pada middle income trap. Ada peluang, tapi juga tantangannya tidak kecil. Sehingga semua kebijakan kebijakan harus hati-hati. Pembangunan harus dilakukan berkelanjutan, harus dijalankan secara konsisten. Ini yang penting dan harus dikawal dengan detail dan teliti,” jelas dia.
Maka dari itu, Jokowi mengatakan TNI-Polri juga harus mampu melakukan deteksi dini mengambil langkah antisipasi, memperkuat profesionalisme dan pelayanan terhadap masyarakat. Memperkuat nilai-nilai TNI prima, Polri yang presisi serta kemanunggalan dengan rakyat.
“Sinergi TNI dan Polri sangat mutlak diperlukan. Sinergi horizontal antar kesatuan, sinergi vertikal dari atas sampai bawah, hilangkan yang namanya egosektoral, hilangkan sekat dan pandangan pandangan sempit, semuanya harus untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.