Benarkah Awal Ramadhan Kemungkinan Berbeda dari Perkiraan?
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan laporan tentang prediksi ketinggian hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah di Indonesia, yang mana akan jatuh pada pertengahan bulan Maret.
Ada kemungkinan awal Ramadan 1445 H akan berbeda.
Hal tersebut berdasarkan kajian BMKG bertajuk 'Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H’ pekan lalu.
Melansir website resminya, BMKG menyatakan bahwa konjungsi, yaitu kondisi ketika Bulan dan Matahari mempunyai bujur ekliptika yang sama, akan terjadi pada Minggu, 10 maret 2024 pukul 16.00 WIB atau 17.00 WITA atau 18.00 WIT. Di wilayah Indonesia, pada tanggal tersebut, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51 WIT di Waris, Papua dan waktu terbenam paling akhir adalah pukul 18.50 WIB di Banda Aceh.
“Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Bulan Syaban 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal Bulan Ramadan 1445 H) adalah 29 hari 10 jam 1 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati,” tulis BMKG, dilansir Senin, 26 Februari 2024.
Berdasarkan posisi hilal atau Bulan sabit penanda awal bulan Hijriah, terdapat kemungkinan awal puasa Ramadhan 2024 di Indonesia antara pemerintah dan Muhammadiyah akan berbeda.
Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan ditentukan setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam. Dan tanggal 11 Maret 2024, bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan, maka perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.
Sementara untuk sidang Isbat, pemerintah akan melaksanakan sidang untuk menetapkan awal bulan Ramadan 2024 pada Minggu, 10 Maret 2024 di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat.