Maria di Gubuk Reyot Memanggil Mensos Risma Datang ke Manggarai Timur

Maria dan anaknya di dalam gubuk Manggarai Timur NTT
Sumber :
  • Jo Kenaru

Manggarai Timur - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini berkunjung ke pelosok Manggarai Timur di Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Lambaleda Selatan Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur, Minggu 25 Februari 2024.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

Kedatangan Risma ke kabupaten berpredikat miskin ekstrem ini merespons pemberitaan yang memuat penderitaan hidup Maria Evin bersama 3 orang anaknya.

Kondisi di dalam rumah berbahan pelepah berukuran 3x4 meter itu amat memperihatinkan. Kain-kain bergayut banyak di dinding menutupi celah bambu yang sudah patah-patah dan jarak.

Kebakaran Permukiman Warga, Perjalanan KRL Manggarai-Tanah Abang Terganggu

Pondok yang sengnya sudah pada berkarat itu  tak bersekat. Alas tidur rapat dengan tungku api. Aroma tanah dan apek menguar di seisi gubuk. Piring dan jerigen air bertumpuk di bagian kiri pintu masuk membuat bagian itu selalu basah. 

Tak ada penerangan listrik di dalam “gubuk derita” Maria. Malam diterangi lampu minyak tanah yang sumbunya disetel redup supaya mengirit minyak. 

Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 Didorong Beroperasi Tepat Waktu

Gubuk Maria Evin di kampung Heso, Manggarai Timur, NTT

Photo :
  • Jo Kenaru

Urusan makan bagaimana? Keluarga miskin ini lebih banyak mengonsumsi ubi dan pisang ketimbang nasi. Beras yang ada dalam tong kecil merupakan pemberian tetangga itupun sudah mau habis. 

Derita perempuan 42 tahun yang ditinggal pergi suami merantau ke Kalimantan berdampak pada kehidupan anak-anaknya. Rizki anak ke-2 Maria putus sekolah saat kelas 5 SD. Hanya Ridwan yang masih sekolah kelas 3 SD ditambah si bungsu yang masih 5 tahun. Sedangkan anak sulung Maria sudah berkeluarga. 

Di Desa Golo Wune, nama Maria Evin tercatat sebagai penerima bantuan PKH Kemensos namun bantuan tersebut bahkan tak cukup mengganjel perut anak-anaknya.

Maria dan anak tertuanya Riski banting tulang sebagai pekerja serabutan dengan upah Rp25.000 per hari. Namun pekerjaan yang didapat tidak setiap hari. Maklum saja, di desa mempekerjakan orang tunggu mengetam atau menanam padi atau pada saat musim panen kopi dan cengkeh. 

Menjanjikan Bantuan untuk Maria

Rencananya, Kemensos akan memberikan bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) kepada Maria. Selain itu, Maria akan diberdayakan dengan memelihara ternak ayam dan babi. Untuk kebutuhan air bersih, Mensos RI akan menfasilitasi pengadaan sumur bor.

"Memang tugas saya. Saya bertangung jawab. Saya disumpah untuk perhatikan ini. Jadi kalau saya enggak lakukan ya saya salah," ucap Mensos Rismaharini.

Mensos Rismaharini menyerahkan tongkat kepada lansia di Desa Golo Wune Lambaleda

Photo :
  • Jo Kenaru

Mantan Wali Kota Surabaya itu juga berdialog dengan warga di halaman kampung Heso. Dia mencatat banyak keluhan dan masukan.

Di desa berpenduduk 1200 jiwa ini Risma memberikan bantuan berupa paket sembako serta alat bantu untuk warga dengan disabilitas, seperti kursi roda dan tongkat.

Anjuran Tidak Harus Merantau

Menteri Risma memberikan arahan kepada warga Desa Golo Wune untuk bisa merasakan hidup layak. Risma meminta agar para suami di Desa Golo Wune tidak harus merantau seperti yang terjadi dengan suami Maria, merantau ke Kalimantan namun tidak tahu kabarnya dan tidak pernah mengirimi uang.

"Bapak-bapak kerja di sini. Saya akan bantu bagaimana bisa usaha di sini. Jangan jauh-jauh di sana (perantauan), belum tentu pendapatannya bagus. Tanah ini subur. Bapak-bapak dan anak-anak muda jangan tinggalkan kampung ini. Di luar sana belum tentu lebih baik. Ayo usaha di sini, jaga keluarganya," tekan Risma.

Mensos sendiri akhirnya tidak jadi bertemu dengan Maria. Dia mengutus timnya menemui Maria untuk menyerahkan bantuan serta mendata kebutuhan dan potensi usaha yang bisa dikerjakan Maria dan anaknya.

Laporan: Jo Kenaru/ NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya