Gunung Semeru Kembali Erupsi Rabu Malam, Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari CCTV pada Rabu (21/2/2024) malam
Sumber :
  • ANTARA/HO-PVMBG

Jakarta – Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur, kembali memperlihatkan aktivitas vulkaniknya. Rabu malam tadi 21 Februari 2024, sempat erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.

14 Desa Terdampak Erupsi Lewotobi, 9 Meninggal Dunia dan Ribuan Warga Mengungsi

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi disertai abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak pada Rabu (21/2) malam sekitar pukul 22.19 WIB.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 127 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporan tertulisnya di Lumajang, dikutip dari Antara.

Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi di Sumbar Meningkat, Menurut Badan Geologi

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami erupsi pada pagi harinya pukul 07.17 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).

"Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 100 detik," tuturnya.

Buntut Letusan Gunung Lewotobi, Satu Bandara di Muamere Ditutup

Status gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya