Lepas 390 Pekerja Migran ke Korsel, Kepala BP2MI: Kalian Orang-orang Berkompeten di Bidangnya

Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberi sambutan motivasi kepada 390 Pekerja Migran.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melepas 390 pekerja migran Indonesia skema penempatan pemerintah ke Korea Selatan (Korsel), Senin, 19 Februari 2024. 

Yoon Suk Yeol Absen Panggilan Tim Investigasi Gabungan soal Kisruh Darurat Militer

Benny mengingatkan agar Pekerja Migran Indonesia sebagai warga VVIP dapat bekerja secara profesional dan tidak menjadi kaburan.

"Tidak semua orang beruntung dan terseleksi bekerja ke Korea Selatan. Karena kami tahu sangat banyak yang mendaftar, mereka yang mengikuti tes serta berharap mendapat kesempatan bekerja seperti kalian. Tapi, alhamdulillah hanya kalian yang dinyatakan lolos," ujar Benny dalam keterangannya, Senin, 19 Februari 2024.. 

Peringati Hari Migran Internasional, BPJS Ketenagakerjaan Gencarkan Edukasi Perlindungan bagi Calon Pekerja Migran

Benny menambahkan, "Kalian orang-orang berkompeten di bidangnya. Jangan mau menjadi kaburan saat berada di Korea Selatan."

Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Photo :
  • Istimewa
5 Destinasi Musim Dingin Terbaik untuk Liburan Nataru 2024

Di hadapan 270 orang pekerja di sektor manufaktur dan 120 pada sektor pekerja perikanan, Benny juga mengajak agar para Pekerja Migran Indonesia tetap menjaga kebersamaan.

Benny pun menyentil agar Pekerja Migran Indonesia tidak dicurigai negara. "Jangan curigai Pekerja Migran Indonesia, mereka orang-orang baik. Ingat orang-orang tercinta yang kalian tinggalkan. Bekerja dengan penuh kecintaan pada pekerjaan, rajin menabung," ujarnya. 

Dia meminta mereka tidak terpengaruh dengan suasana di negara penempatan yang membuat kesadaran dan kecintaan terhadap negara Indonesia menjadi terkikis. "Yang paling penting juga tetaplah menjadi Indonesia. Jangan karena pengaruh pergaulan di Korea Selatan membuat solidaritas kalian sebagai sesama anak Indonesia keropos. Terus menjadi merah putih," ujar Benny.

Dia memaparkan data terkait kerja BP2MI dan anggaran yang dialokasikan untuk Pekerja Migran Indonesia.  "Sudah banyak perubahan dan perbaikan yang kami lakukan sepanjang kurang lebih empat tahun terakhir. Saya juga bermimpi agar Pekerja Migran Indonesia tidak dibebani biaya penempatan," ujarnya. 

Benny menambahkan, "Hingga saat ini negara tidak konsisten menjalankan amanah Undang-undang. Itu pekerjaan rumah bagi pemerintah. Karena hingga hari ini asuransi kesehatan, biaya visa, tes kesehatan, tiket pesawat, dan urusan lainnya untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia masih dibayar Pekerja Migran Indonesia. Saya bermimpi ke depan semua itu digratiskan."

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas Maliki turut memberikan motivasi kepada para pekerja tersebut. "Kalian ada pekerja kompeten, yang berangkat bekerja di Korea. Atas hal itu saya harapkan rekan-rekan di sini tinggal di Korea, belajar di Korea dan bisa menerapkan itu di Indonesia. Sehingga kita bisa keluar dari middle income. Korea Selatan menjadi salah satu benchmark," ujar Maliki.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya