Viral Aksi Remaja Konvoi Motor Bawa Senjata Tajam di Pontianak

Tangkapan layar video viral sejumlah remaja tanggung yang konvoi membawa sajam di Kota Pontianak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Kalimantan Barat – Aksi konvoi sepeda motor membawa senjata tajam (sajam) dilakukan sejumlah remaja yang berlangsung di Kota Pontianak, mendapat respons dari kepolisian.

Polisi Gagalkan Dua Tawuran di Jakarta Barat, 17 Remaja Diamankan

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya menegaskan aktivitas remaja di Kota Pontianak sudah mulai meresahkan masyarakat Kota Pontianak. 

"Tidak hanya meresahkan, tetapi sudah mulai mengarah ke kriminal," kata Kombes Pol Raden Petit Wijaya, Senin 19 Februari 2024.

Anak Ivan Sugianto Nyesal Ngadu Ke Ayahnya Karena Berujung Penjara, Deddy Corbuzier Sindir dengan Tertawa

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya

Photo :
  • Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Menurut Kombes Pol Raden Petit, aksi yang mengancam keselamatan pengendara lain maupun masyarakat umur yang dilakukan sejumlah remaja tersebut, telah viral di media sosial.

"Kami meminta kepada seluruh orang tua untuk mengontrol aktivitas anak-anak saat berada di luar rumah," pinta Kombes Pol Raden Petit Wijaya.

Aktivitas mengancam keselamatan dan mengganggu kamtibmas tersebut, dikatakan Raden Petit, dikarenakan perkumpulan remaja yang salah pergaulan.

"Ini tanggung jawab kita bersama terutama orang tua, kami minta orang tua tegas terhadap anaknya," ucap Kombes Pol Raden Petit.

Dikatakan Kombes Pol Raden Petit, pihaknya meminta kepada seluruh remaja di Kalbar, khususnya di Kota Pontianak untuk menghentikan aktivitas membahayakan tersebut.

"Aksi berbahaya itu dapat membalikan keadaan, jangan sampai masyarakat bertindak atas keresahan tersebut," kata Raden Petit.

Ia pun mengimbau kepada para remaja, untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, karena itu dapat merugikan remaja itu sendiri.

"Ingat orang tua yang sudah bersusah payah membesarkan kalian, jangan sampai hal tersebut juga merugikan para orang tua. Orang tua dan para remaja diharapkan dapat memperhatikan hal ini," tuntas Raden Petit Wijaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya