Gagal Antar Caleg Raih Kursi, Timses Diduga Depresi hingga Serangan Fajar Ditarik Lagi

Timses caleg di Cirebon tarik kembali amplop yang telah dibagikan ke masyarakat.
Sumber :
  • tvOne/ Azizi Erfan (Cirebon, Jawa Barat)

Cirebon – Dua orang tim sukses (timses) salah satu calon legislatif (caleg) diduga depresi, usai gagal mengantarkan caleg jagoannya meraih kursi legislatif tingkat kabupaten. Padahal, caleg tersebut digadang-gadang meraih suara tinggi.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Keduanya mengaku telah berjuang maksimal untuk memenangkan calon dewan yang didukungnya. Adapun bentuk upaya yang dilakukan, di antaranya gencar sosialisasi ke masyarakat hingga membagikan sembako serta uang tunai. 

Namun kegagalan mengantarkan calegnya meraih kursi, membuat rasa putus asa menyelimuti keduanya. Bahkan, satu di antara timses caleg itu sampai nekat mengambil kembali amplop berisi uang yang telah ia bagikan saat menjelang pencoblosan di daerah pemilihan (Dapil) 7 Kabupaten Cirebon,Jawa Barat. 

Apa itu Opsen Pajak Kendaraan Bermotor? Begini Penjelasan Mudahnya

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Pasalnya, tebaran uang yang identik dengan serangan fajar itu justru berbanding terbalik dengan torehan suara yang didapat caleg bersangkutan.

Tak Cuma Picu Kanker, Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Depresi?

"Dimintain lagi tuh, orangnya pada engga bener. Saya yang dimarahin sama calegnya, bilangnya iya iya iya, ternyata bohongin. Saya dimarahin sama caleg sampai lari-lari kemana-mana" ujar pria berinisial I, salah satu timses caleg, Sabtu, 17 Februari 2024 malam.

Karena kena semprot sampai dicari-cari keberadaannya oleh caleg dimaksud, ia meminta kembali amplop serangan fajar yang disebar ke masyarakat. Namun hanya sedikit yang ia dapat tarik balik.  Hal itu lantaran masyarakat berdalih isi uang dalam amplop yang diterima masing-masing sudah digunakan. Selain itu, warga juga sifatnya hanya menerima alias tidak meminta uang tersebut.

"Ya gagal ya, orang saya juga dapetnya 180, janjinya 1.000 (suara). Nih sisanya ini tinggal, sisanya siapa yang tanggung jawab. Ya dimintain lagi lah, gimana tanggung jawabnya," ujarnya. 

Lantaran merasa gagal, keduanya sengaja datang ke padepokan Al-Busthomi atau yang lebih dikenal padepokan Anti Galau.

Pria itu mengungkapkan, kedatangannya ke padepokan itu, tiada lain untuk menenangkan diri. Ia juga pasrah dengan ritual apapun yang nantinya akan dilakukan bersama Ujang Busthomi.

Sementara itu, pimpinan padepokan, Kang Ujang Busthomi menuturkan, sudah beberapa kali didatangi timses yang mengalami stres karena tekanan kekalahan calegnya. Ustaz yang namanya melejit melalui konten YouTube dengan jargon setan belek ini pun berusaha untuk menasihati dan memintanya untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Di samping itu, ia pun akan mencoba beberapa cara di antaranya terapi mandi malam hari menjelang subuh hingga mengajaknya salat dan mengaji.

Sejauh ini, menurut dia, sejumlah tim sukses yang datang, belum termasuk dalam kategori depresi berat atau tinggi. Namun, pihaknya tetap melakukan terapi agar pemikiran yang kalut dari timses tersebut bisa kembali tenang dan menerima keadaan.

Laporan Azizi Erfan (Cirebon, Jawa Barat)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya