Kawal Demokrasi, Lesbumi PBNU Gelar Kenduri Budaya

Pegiat Daulat Budaya Nusantara dan Lesbumi menemui Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Dok: Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan bahwa acara gerakan kebudayaan mampu mempertemukan dan merekatkan perbedaan pandangan politik, yang muncul seiring dengan pelaksanaan kontestasi Pemilu 2024.

Tiga Warisan Budaya Takbenda RI Masuk UNESCO, Fadli Zon: Fondasi Identitas Bangsa

Dalam hal ini, PBNU mengapresiasi Kenduri Budaya, yang dicetuskan oleh Pakar Pertahanan Kebudayaan Teguh Haryono dan Budayawan Indonesia Sujiwo Tejo, serta diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU, Kyai Jadul Maula.

Menurut Gus Yahya, pihaknya telah lebih dulu mengambil langkah yang tepat untuk mengawal pesta demokrasi di Indonesia.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi Nyoblos Pemilu 2024 di TPS 10

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kami berikhtiar dengan menginisiasi semacam gerakan, yang sudah kami mulai sebetulnya sejak hari pencoblosan kemarin, pada malam harinya. Kita lakukan, apa yang kita sebut sebagai gerakan mengawal kemenangan Indonesia," kata Gus Yahya kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Ketua Umum PBNU itu menambahkan bahwa pihaknya melakukan doa bersama dan dialog, dengan mengundang semua yang terlibat dari berbagai pihak.

"Kami lakukan sejauh ini di 14 titik dan insya Allah akan kami teruskan sampai akhir bulan di 99 titik di seluruh Indonesia," sambungnya.

Gus Yahya menekankan bahwa gerakan tersebut berjalan dengan baik, di setiap kegiatan itu terdapat tokoh agama dan budayawan.

"Ya dari pendukung, semua kontestan yang ada, juga dari segala kalangan pelajar, seniman, ya kalangan pesantren dan lain-lain, semuanya bisa kembali duduk, dan bercengkerama dengan akrab, terlepas perbedaan yang sempat ada sebelumnya," ujar Gus Yahya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kyai Jadul menekankan semua pihak untuk mengingatkan kembali serta mengajak berbagai elemen masyarakat menggunakan tata nilai jati diri bangsa Indonesia yang telah ada sejak zaman Nusantara. Antara lain Gotong Royong, Persatuan, Cinta Damai, Pantang Menyerah," tutur Kyai Jadul Maula.

Di lain sisi, menyikap perkembangan pasca Pemilu 2024, Teguh Haryono berharap agar masyarakat Indonesia tidak terpecah-belah.

Menurutnya, pertahanan terbaik bangsa saat ini merupakan kebudayaan.

"Seperti yang berulang kali saya sampaikan, pertahanan terbaik bangsa Indonesia adalah kebudayaannya."

Sebagai informasi, kegiatan budaya ini akan terus diselenggarakan hingga 99 titik di Nusantara, termasuk 7 titik di Asia Tenggara, yang melibatkan lebih dari 900 komunitas dalam penyelenggaraannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya