Ketua RT dan Petugas KPPS Kena Hajar, Ini Klarifikasi PKN Jambi
- Syarifuddin Nasution (Jambi)
Jambi –Keributan suami caleg dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) saat ini terus diproses di Polresta Jambi lantaran adanya anggota KPPS 23 dan ketua RT menjadi korban.
Atas kejadian itu, Seketaris Pimpinan Daerah (Pimda) PKN Jambi, Eko Harwanto langsung angkat bicara dengan versi yang berbeda. Ia mengatakan sebelum kejadian, tepat Kamis dini hari 15 Februari 2024 sekitar pukul 00.00 Wib, Ketua Pimda PKN Jambi beserta rekan tim sukses yang berjumlah 5 orang datang ke TPS 23 untuk mempertanyakan perolehan suara Caleg DPRD Kota Jambi atas nama Kiky Widiyastuti, yang menurut informasi suara didapat adalah nol.
"Jadi ketua Pimda mendatangi petugas TPS 23 menanyakan hal tersebut dengan cara baik-baik dan ternyata benar ada 4 suara atas nama Caleg dari PKN tersebut dan merasa tidak puas, Ketua Pimda melontarkan kata-kata masalah adanya money politics dari caleg tertentu (Fuad Safari dari Partai Demokrat)," jelas Eko, Kamis (15/2/2024).
Merasa tidak senang atas kata-kata tersebut, pihak Tim Fuad Safari melakukan penyerangan dengan menggunakan benda tumpul kepada Ketua Pimda dan langsung luka bocor di kepala akibat hantaman benda keras dengan tubuh yang lebam dan luka akibat diinjak-injak oleh pihak penyerang.
"Akibat kejadian ini, rekan-rekan Ketua bereaksi melindungi Ketua dan menarik Ketua dari pengeroyokan dan terjadi chaos di Lokasi," tuturnya.
Eko mengatakan, setelah Ketua Pimda bisa diselamatkan, ketua pimda langsung kembali ke TPS 16 dekat rumah ketua dan sesampainya di lokasi TPS 16, ketua Pimda PKN yang rencananya akan dibawa ke rumah sakit justru didatangi oleh orang-orang, mengejar lagi Kapimda seraya membawa senjata besi dan masuk ke dalam TPS.
"Sampai di TPS 16, memaki-maki dan mengancam akan membunuh ketua pimda dengan ucapan pokoknya malam ini kau harus mati dan itu disaksikan semua orang di TPS 16," ujarnya.
Melihat hal itu, ketua Pimda PKN kembali berlari menyelamatkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama dan selanjutnya membuat laporan polisi ke Polresta Jambi yang saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian atas kejadian tersebut.
"Yang perlu mendapat perhatian, Penghitungan suara yang seharusnya berurutan dari Capres, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan terakhir DPRD Kota dan adanya bukti foto bahwa telah terjadi money politics di TPS RT 31 tersebut justru dilanggar oleh pihak KPPS, dengan perhitungan suara DPRD Kota yang didahulukan," katanya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa suami dari caleg PKN menyerang ketua RT dan petugas KPPS yang menyebabkan luka dan patah tangan.