Detik-detik Pegiat Konservasi TWNC Lampung Diserang Kelompok Warga Jelang Pencoblosan Pemilu

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

Lampung - Sekelompok oknum warga menyerang pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) menjelang pencoblosan Pemilu 2024, Selasa malam, 13 Februari 2024.

DPR Akan Kaji Usulan Pemilu Nasional dan Lokal tapi Tidak Sekarang

Penyerangan terjadi di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Penyerangan berawal dari kelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang di wilayah pemukiman warga.

Tiga Tersangka Bentrokan Maut di Tanah Abang Ditangkap, 2 Masih Buron

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa

Salah satu yang menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang. “Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor di sini,” tanya J. 

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Namun, bukannya dijawab dengan baik justru menjadi keributan diantara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S. 

Kelompok pemuda ini pun mengejar dengan cara merusak rumah S dengan cara melempar batu ke jendela dan atap rumahnya.

Situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak abrik dapur serta mengancam dengan pisau. 

"Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban," ungkap J.

Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri karena terkena pisau dan luka goresan di dada kiri. 

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol Wipol kebagian mata kirinya.

Ilustrasi penganiayaan dan pelecehan seksual.

Photo :
  • Pexels/RODNAE Productions

Atas siraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.

Korban ketiga berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah nafas. 

Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah. 

Pasalnya esok harinya, pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Oknum aparat ini meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya. Maka jelas kelompok warga penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan), mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu.

Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung.

Informasi terkini, para korban sedang dievakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang diderita sangat parah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya