Pilpres 2024, Mahfud MD: Apapun Hasilnya, Pemilu Mencari Pemimpin Bukan Mencari Musuh

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dan istri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Yogyakarta – Rabu, 14 Februari 2024 akan menjadi salah satu hari bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Di hari ini, masyarakat Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD angkat bicara soal Pilpres 2024. Mahfud menyebut bahwa Pemilu menjadi ajang untuk mencari pemimpin Indonesia ke depannya.

Mahfud menerangkan, apapun hasilnya, pemilu harus diterima oleh semua pihak. Mahfud pun berharap agar saat hasil Pemilu diumumkan tidak ada saling marah antara satu pihak dengan pihak lain.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

"Apapun hasilnya pemilu ini adalah mencari pemimpin bukan mencari musuh. Jangan sampai begitu selesai lalu diumumkan, lalu kita saling marah," kata Mahfud, Rabu, 14 Februari 2024.

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD

Photo :
  • Istimewa
Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

"Saya ingatkan ini mencari pemimpin dan ini kalender konstitusi tidak boleh dimain-mainkan karena menyangkut rakyat dan negara yang dibangun dengan susah payah selama 78 tahun lebih, kita membangun Indonesia ini," sambung Mahfud.

Mahfud Minta Jangan Ada Kecurangan

Mahfud berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik. Mahfud juga meminta jangan ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan sehingga menodai hasil Pemilu.

"Sekarang kalender konstitusionalnya sudah berjalan dengan baik. Jangan dinodai. Jangan dilukai hati rakyat. Sehingga siapapun nanti yang menang ya itulah keputusannya," ucap Mahfud.

Mahfud menambahkan apabila ada pihak-pihak yang tak sepakat dengan hasil Pemilu 2024, dirinya menerangkan ada jalur hukum yang bisa ditempuh. Mahfud juga berharap tak ada tindakan kekerasan selama Pemilu maupun saat pengumuman hasilnya.

"Kalau ada yang tidak puas (dengan hasil Pemilu), ada jalur-jalur hukum. Tidak boleh ada tindakan kekerasan atas nama siapapun dan atas nama apapun," tegas Mahfud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya