Debat Pilpres 2024 Usai, Panelis Ungkap Kriteria Capres yang Punya Jawaban Baik

Debat pamungkas Pilpres 2024
Sumber :
  • Tanggapan layar live streaming ANTV

Jakarta – Debat terakhir Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah diselenggarakan pada Minggu, 4 Februari 2024. Debat tersebut mengundang 12 panelis untuk membuat pertanyaan. Salah satunya adalah Onno Widodo Purbo.

PDIP Tidak Pecat Jokowi saat Masa Pilpres karena Alasan Ini

Onno dikenal sebagai ahli teknologi informasi dan saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan. Melalui channel YouTube Onno Center dia membagikan pengalamannya. Dia pun menjelaskan alasan KPU memilihnya sebagai salah satu panelis.

“Kayaknya KPU memilih saya karena saya memiliki kemampuan di teknologi informasi. Saya juga kan dosen, pendidik. Saya banyak berinteraksi dengan teman-teman di lapangan startup," kata Onno, dikutip Sabtu, 10 Februari 2024.

Megawati Heran Ada Lembaga Survei yang Mampu 'Ramal' Hasil Pilpres 2024

Seperti diketahui, Debat Terakhir Pilpres 2024 membahas isu seputar kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Onno menceritakan latar di balik proses kelahiran pertanyaan-pertanyaan untuk tiga capres.

Menurutnya, para panelis ini awalnya menghasilkan 50 pertanyaan yang kemudian dikerucutkan menjadi 18 pertanyaan saja. Onno pun membantah di media sosial sempat muncul isu bahwa pertanyaan tersebut telah bocor.

Partisipasi Pemilih di Tangerang pada Pilkada 2024 Menurun Dibanding Pilpres dan Pileg

"Saya bikin sembilan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini selesai tiga jam sebelum acara. Jadi kalau di media sosial ada pertanyaan yang bocor, kita panelisnya yang bingung. Orang pertanyaannya jadinya tiga jam sebelum acara, jadinya gimana bocornya?" ucap Onno.

Debat Capres

Photo :
  • Tangkapan Layar

Meski di layar televisi setiap panelis hanya mengambil pertanyaan secara acak yang telah disiapkan di dalam fish bowl, rupanya di belakang layar para panelis ini aktif berdiskusi dan menilai jawaban dari para capres. 

"Yang tampil di televisi, setiap capres menjawab pertanyaan selesai dua menit. Di belakang layar, kita para panelis mengobrol, menilai jawaban-jawaban dari capres tersebut. Oke, bagus nih jawabannya, capresnya mengerti. Kira-kira begitu intinya," kata Onno.

Lebih lanjut dia menceritakan, dari pengalamannya berdiskusi dengan panelis lain perihal jawaban dari capres, Onno mengungkapkan ada beberapa kriteria yang membuat seorang capres dinilai baik. 

"Kira-kira capres yang baik, kriteria capres yang baik, biasanya mereka menguasai lapangan. Jadi dalam dua menit itu dia langsung bisa bereaksi dengan kondisi lapangan dan bisa mengeluarkan langkah taktis untuk bisa menjawab pertanyaan,” ungkapnya

“Kalau yang tahu kondisi lapangan dia akan kasih contoh, bukan hanya melempar isu. Kita para panelis akan lebih menghargai mereka yang memberikan contoh pengalaman lapangannya. Kalau cuma bereaksi dari sisi isu bahwa 'Oke topik ini isunya ini, ini kita harus menyelesaikan begini-begini,' tapi tidak ada contoh lapangannya itu biasanya nilainya akan lebih di bawah. Tapi jujur menjawab pertanyaan hanya dalam dua menit itu enggak gampang sih," tambahnya.

Sebagai informasi, pria kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962, ini dikenal sebagai pelopor dunia IT di Indonesia. Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar. Karya inovatifnya ialah Wajanbolic, sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta penerapan Open BTS.

Onno juga aktif dalam berbagai proyek penting terkait pengembangan internet dan jaringan pendidikan di Indonesia.

Onno Widodo Purbo.

Photo :
  • Istimewa.

Onno merupakan lulusan ITB jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981. Ia lulus dengan predikat wisudawan terbaik. Pada 1989, ia melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME. Onno berhasil meraih gelar Ph.D dari Universitas Waterloo, Kanada, dengan spesialisasi dalam bidang Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk Satelit.

Selain itu, Onno  juga mendedikasikan diri pada bidang pendidikan. Ia membagikan ilmunya melalui institusi pendidikan, yaitu Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS). Saat ini Onno menjabat sebagai wakil rektor.

ITTS merupakan perguruan tinggi swasta berlatar belakang Kampus IT yang terletak di kawasan metropolitan Bumi Serpong Damai (BSD). Berdirinya ITTS disambut baik oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. ITTS juga dipercaya Menristek Dikti untuk menyelenggarakan tiga program studi unggulan yang meliputi S1 Informatika, S1 Teknologi Informasi, dan S1 Sistem Informasi.

Tiga program studi yang dimiliki ITTS ini seluruhnya berbasis Teknologi Informasi yang dikembangkan dengan ilmu entrepreneur. Sehingga tidak hanya bidang IT saja yang dimiliki para alumnus ITTS, tetapi juga basic entrepreneur yang akan membuat para alumnus mampu bersaing di kancah Internasional.

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024