Menteri Siti Ungkap Cara Konkret Atasi Acaman 3 Krisis Lingkungan
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta – Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa penanaman pohon merupakan upaya konkret dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis. Yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.Â
Hal itu ditegaskannya saat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melakukan Penanaman Pohon Serentak di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 7 Februari 2024. Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Sitibersama 635 peserta di Cianjur, Jawa Barat.
"Penanaman pohon bukan sekadar solusi untuk mengatasi perubahan iklim dan polusi udara, tetapi juga sebuah komitmen nyata untuk menjaga keberlanjutan alam. Manusia memiliki tanggung jawab besar sebagai pelindung dan pengembangan keseimbangan ekosistem," ujar Menteri Siti dikutip dari keterangannya, Jumat, 9 Februari 2024.
Siti mengatakan, pohon, sebagai anugerah alam, tidak hanya menyediakan oksigen bagi manusia tetapi juga berperan sebagai penyerap karbon. Kemudian, memberikan tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup, menjaga keseimbangan air, mengatur suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi dampak buruk angin.
"Ketika pohon terakhir ditebang, ketika sungai terakhir dikosongkan, ketika ikan terakhir ditangkap, barulah manusia akan menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang," Kutipan dari Eric Weiner tersebut disampaikan kembali oleh Siti.Â
Pada kesempatan kali ini, terdapat 1.000 batang pohon ditanam dengan melibatkan masyarakat, pesantren lingkungan, kelompok penerima bank pesona, serta tamu undangan dari pemerintah pusat dan daerah.
Lebih lanjut, Siti menyampaikan gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi. Pohon memiliki andil dalam pertumbuhan manusia dan seluruh mahluk hidup.Â
Aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Ini juga sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama.
"Kepedulian dan kecintaan bersama dalam menjaga dan merawat lingkungan bisa diwujudkan dengan aksi nyata menanam pohon seperti yang kita laksanakan bersama-sama hari ini," ujar tambahnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Lahan Basah Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 2 Februari. Oleh karena itu, penanaman serentak kali ini juga dilakukan di kawasan mangrove dan gambut yang termasuk kategori lahan basah.