Cek Fakta: Ganjar Sebut Sebagian Besar Wanita Indonesia Menderita Anemia
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Debat Pilpres 2024 seri kelima digelar pada hari ini, Minggu, 4 Februari 2024. Debat digelar di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta ini mempertemukan ketiga capres, yakni capres nomor urut 01 Anies Baswedan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo.
Tema debat capres kali ini tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. Sebanyak 11 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan.
Dalam debat kelima ini, capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo sebut sebagian besar wanita Indonesia menderita anemia.
Menurut laporan WHO, prevalensi anemia pada wanita di Indonesia yaitu sebesar 23,9%, yang terbagi dari prevalensi anemia pada wanita umur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%. Remaja putri berisiko sepuluh kali untuk menderita anemia dibanding dengan remaja putra .
Dalam jurnal peneltian yang berjudul “Edukasi Gaya Hidup, Pola Jajan Sehat dan Pemberian Jus ABC (Apple Bit Carrot) untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri” karya Antri Ariani (2023), menjelaskan bahwa kekurangan gizi adalah penyebab anemia yang mencapai persentasi sekitar 85,5% yang ditandai dengan adanya gangguan sintesis hemoglobin.
Di Indonesia banyak remaja yang tidak membiasakan sarapan dan kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi mencapai 50%. Oleh sebab itu, remaja di Indonesia mudah menderita anemia.
Kemudian, dampak anemia pada remaja putri yaitu pertumbuhan terhambat, tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar atau prestasi menurun. Dampak rendahnya status besi (Fe) dapat mengakibatkan anemia dengan gejala pucat, lesu atau lelah, sesak nafas dan kurang nafsu makan serta gangguan pertumbuhan.
Beberapa dampak langsung yang terjadi pada remaja putri yang terkana anemia adalah sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai dan juga perdampak jangka panjang, karena perempuan nantinya akan hamil dan memiliki anak.
Pada masa hamil remaja yang sudah menderita anemia akan lebih parah anemianya saat hamil, karena masa hamil membutuhkan gizi yang lebih banyak lagi. Jika tidak ditangani, maka akan berdampak buruk pada ibu dan bayinya