Mantan Pendukung Paslon 01 dan 03, Ikut Orasi di Rapat Akbar Paslon 02
- Dok.istimewa
Banten – Rapat Akbar Santri Milenial Banten untuk Paslon 02, dihadiri oleh Caleg PKB Enung Nurhayati, relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bernama Jalur Amin, hingga pengasuh ponpes yang pernah mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Para pendukung 01 dan 03 itu secara bergantian menyampaikan pidato politiknya, di hadapan ribuan masyarakat dan relawan Santri Milenial Banten.
"Kami sosialisasi pencoblosan sambil kita ketemu relawan santri milenial Banten untuk 02. Ada nelayan, ada dari lembaga khusus, ada pimpinan ponpes, ada juga caleg PKB, ada juga relawan Jalur Amin, ada juga dari relawan Ganjar tapi udah hijrah," ujar KH Matin Syarkowi, Pembina Santri Milenial Banten, usai acara, Minggu, (04/02/2024).
Kiai yang juga menjadi pembina Ponpes Al Fathaniyah, Kota Serang, Banten itu mengajak seluruh relawan Santri Milenial Banten dan pendukung Prabowo-Gibran, agar datang ke TPS untuk menyampaikan suaranya, kemudian menjaga perhitungan suara untuk memastikan tidak ada kecurangan selama proses Pilpres 2024.
"Jaga akhlak, awasi TPS, kalau ada caci maki digoyangin aja. Semua kader berkumpul, jaga suara kemudian tambahin suara," jelasnya.
Pengasuh Ponpes Auladul Fajri, asal Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, KH Jidan Sijin, yang sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, kini memilih mendukung Prabowo-Gibran.
Menurutnya selama ini, stigma yang muncul di wilayah Banten Selatan itu, semua harus berpatokan dan ngikut pada satu orang. Menurut Kiai Jidan, hal itu hanya bisa dilakukan dalam dunia pesantren, tapi bukan pada pilihan politik di Kabupaten Pandeglang.
"Menurut pribadi saya, mungkin ini di mana samina wa athona, ini para santri itu harus manut ke kiai-nya, antara santri dengan kiai itu ada makom nya, bukan di ranah pilpres, dilindungi undang-undang, konstitusi, kita dibebaskan berorganisasi dan memilih," ujar KH Jidan Sijin, di lokasi yang sama, Minggu, (04/02/2024).
Kiai Jidan mengatakan saat ini, masyarakat sudah dewasa dan bisa memilih capres yang mana mereka dukung. Sehingga dirinya memutuskan pindah dukungan dari 03 ke 02 di Pilpres 2024 ini.
"Masyarakat sekarang udah dewasa, dengan bisa membaca ini wilayah pilpres, letak masalahnya harus di sini, beda lagi dengan di pondok, antara santri dengan kiai nya," jelasnya.