3 Kader Hanura Tewas Kecelakaan di Tol Ngawi, Oso Sampaikan Duka Cita
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) menyampaikan duka cita yang mendalam atas tewasnya 3 orang dalam tragedi kecelakaan bus yang membawa 500 rombongan anggota Partai Hanura di ruas jalan Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur, pada Minggu, 4 Februari 2024.
"Innalillahi wainna ilaihi rajiun, jadi saya ingin menyampaikan, atas nama saya pribadi OSO, dan seluruh Keluarga besar Hanura se-Indonesia, kami semua turut berduka cita," kata Oso dalam keterangan yang diterima, Minggu, 4 Februari 2024.
Oso mengatakan bahwa tragedi kecelakaan itu terjadi pada pukul 05.00 pagi pada Minggu, 4 Februari 2024. Bus tersebut membawa 500 orang rombongan kader Partai Hanura dalam rangka pulang dari Jakarta untuk mendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Kader kita yang mendapat kecelakaan dalam rangka pulang dari Jakarta untuk mendukung Ganjar-Mahfud jadi presiden. Semoga beliau (para korban) diampuni segala dosanya. Dan diberikan tempat di sisi Allah," kata Oso.
Sebelumnya, Sebuah bus yang membawa rombongan kader Partai Hanura mengalami kecelakaan dan terguling di ruas jalan Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur, pada Minggu, 4 Februari 2024. Akibatnya, tiga orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian, termasuk sopir bus.
Kepala Unit Patroli Jalan Raya 6 Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Polisi Satu M Saifuddin menjelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan bus Efa Transjaya bernopol W 7401 UO yang disopiri Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.
Bus membawa rombongan kader Hanura berjumlah 18 orang, yang hendak pulang dari acara kampanye Ganjar-Mahfud MD di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu kemarin.
"Kecelakaan pukul 06.17 WIB," kata Saufuddin dikonfirmasi VIVA Jatim.
Dia menjelaskan, saat itu bus melaju dari barat ke timur atau Solo ke Surabaya. Sesampai di KM 554.600 A Jalan Tol Solo-Ngawi, bus melaju di jalur lambat dan bermaksud mendahului sebuah truk di depannya.
Nahas, diduga karena kurang konsentrasi, bus menabrak median, lalu terguling, terseret, dan menghantam pagar pembatas jalan. Akibatnya, badan bus rusak parak dengan posisi melintang, menutupi badan jalan Tol Solo-Ngawi.