UGM Buka Kampus di Jakarta

Rektor UGM resmikan pembangunan Kampus Jakarta pada Maret 2009
Sumber :
  • www.dikti.go.id

VIVAnews - Universitas Gadjah Mada meresmikan kampus Jakarta yang berada di Jalan Dr Sahardjo, Tebet, Jakarta Selatan. Kampus ini terdiri atas dua blok, Gedung Akademik dan Gedung Pendukung Akademik.

Kampus baru ini diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal, pada Minggu 1 Agustus 2010 kemarin. Menurut Rektor UGM Sudjarwadi, UGM kampus Jakarta ini diharapkan mengembangkan dan menerapkan ilmu bagi keadaban, kemanfaatan dan kebahagiaan, seperti tercantum pada dokumen Nilai-nilai UGM, khususnya mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa.

UGM kampus Jakarta berdiri di atas lahan seluas 6.300 meter persegi, dengan luas bangunan 18.688 meter persegi. Gedung Akademik terdiri atas 9 lantai, dilengkapi dengan 35 ruang kelas, 18 ruang diskusi, 10 ruang administrasi, auditorium, dan kantor perwakilan LPPM UGM. Sementara Gedung Pendukung Akademik, 5 lantai, digunakan untuk, antara lain, perpustakaan, restoran, dan bank.

“Investasi untuk kampus ini adalah Rp180 miliar dan seluruh proses pembangunan diselesaikan dalam waktu 11 bulan,” kata Dr. Hargo Utomo, MBA., Direktur PT UGM-Samator Pendidikan yang membangun kampus ini, seperti dilansir laman UGM, Senin 2 Agustus.

“Semua pihak yang menggunakan gedung ini dikenakan tarif sewa profesional; dan saat ini, penyewa utamanya adalah Program Studi Magister Manajemen, yang sudah mengantongi izin operasional dari Kementerian dan LPPM UGM. Penyewa lain yang sudah berkomitmen adalah Program Studi Magister Hukum, Program Studi Magister Ekonomika Pembangunan, dan Bank Mandiri. Sementara yang sudah menunjukkan minatnya adalah Prodi Magister Ilmu Kesehatan dan Prodi Magister Akuntansi,” Hargo Utomo menambahkan.

Soft opening dihadiri Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Majelis Guru Besar, Pimpinan Universitas dan Unit-unit Universitas, Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana, para donatur, Keluarga Alumni Gadjah Mada dan mitra UGM.

Di depan hadirin, mantan Menteri Pendidikan yang juga Profesor di UGM, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, menjelaskan bahwa UGM kampus Jakarta merupakan salah satu bukti keberhasilan implementasi otonomi yang diberikan Pemerintah. Dengan otonomi, yang dibarengi dengan transparansi dan akuntabilitas, maka kualitas yang terus menerus dikembangkan telah membuat UGM masuk universitas peringkat dunia.

“Peringkat dunia telah menjadikan UGM sangat populer dan diminati, termasuk oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Inilah antara lain yang mendorong UGM untuk hadir secara fisik di Jakarta,” kata pendiri program Magister Manajemen UGM tersebut. UGM sebelumnya perguruan tinggi negeri yang berbasis di Yogyakarta.

“Pemberian otonomi, khususnya kepada perguruan tinggi yang sudah dewasa, sebenarnya telah dirintis oleh (alm) Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, MA., saat menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Tinggi (19981 – 1994). Prof. Sukadji pada saat itu telah mulai memberikan keleluasaan yang besar kepada program-program studi tertentu, yang kemudian pada tahun 2000, Pemerintah meningkatkan menjadi otonomi pada beberapa perguruan tinggi yang sudah dewasa. Jadi, otonomi telah membuahkan sukses-sukses besar. Tanpa otonomi, perguruan tinggi tidak mungkin memberdayakan dirinya sedemikian rupa," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Prof. Fasli Djalal menyatakan bahwa setelah UU Badan Hukum Pendidikan dinyatakan batal oleh Mahkamah Konstitusi, Kementerian Pendidikan Nasional sedang berupaya untuk melobi Departemen Keuangan agar memberikan otonomi pengelolaan keuangan kepada perguruan tinggi, seperti yang terjadi pada era Perguruan Tinggi BHMN.

“Kami terus berupaya untuk mengadvokasi agar masa transisi (saat ini sampai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah baru yang mengatur perguruan tinggi) diberlakukan selama 3 tahun. Selama kurun waktu tersebut, perguruan tinggi tidak perlu berubah apa pun; dan selama kurun waktu itu juga Kementerian Pendidikan Nasional akan terus memperjuangkan fleksibilitas sebesar mungkin," kata Fasli.

dr Tirta Ungkap Rumus Makan untuk Turunkan Berat Badan