Upaya Swasta Dukung Pemerintah Turunkan Angka Stunting
- Dok. Lemonilo
Jakarta – Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Di antaranya dengan melakukan edukasi menu makanan pendamping ASI (MPASI).
Kegiatan itu antara lain dilakukan Lemonilo. Berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, edukasi menu MPASI tersebut digelar pada Minggu, 28 Januari 2024 di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Kami di Lemonilo memandang serius peran kami dalam mendukung visi Kementerian Kesehatan RI untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari stunting," ujar Head of Marketing Communication Lemonilo Nasrullah Anas dalam keterangannya, Kamis, 1 Februari 2024.
Dia menambahkan, "Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat mencapai perubahan positif yang signifikan dalam kondisi gizi di Tanah Air."
Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen untuk mengedepankan inklusivitas akses makanan sehat, dengan memastikan bahwa semua kalangan masyarakat dapat mengakses produk makanan sehat dan berkualitas.
Dalam kegiatan itu, Lemonilo memperkenalkan resep makanan pendamping ASI untuk anak usia 6 bulan ke atas, dengan menggunakan bahan-bahan bergizi dan mudah diakses oleh ibu di rumah.
Selain itu, juga memperkenalkan tambahan kaldu ayam kampung gorme untuk menambahkan rasa alami pada MPASI yang baik untuk melatih indra perasa si kecil.
Dengan langkah ini, Lemonilo sebagai mitra resmi dari Kementerian Kesehatan RI berharap dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kegiatan edukasi yang digelar juga untuk menyambut Hari Gizi Nasional ke-64 tersebut, turut dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Dalam upaya untuk mencegah stunting, Menteri Budi menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Budi mengatakan, pemerintah menjalankan berbagai program untuk mencegah dan mengatasi stunting dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia prevalensi stunting di Indonesia sudah turun dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa diturunkan menjadi 14 persen pada 2024.