Profil Damar Juniarto, Akademisi UPN Veteran Jakarta yang Jadi Panelis Debat Capres Ke-5

Damar Juniarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan 12 orang panelis untuk debat Cawapres Pilpres 2024 yang bakal digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Minggu, 4 Februari 2024 mendatang.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Pada debat kali ini mengusung banyak tema mulai dari pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi. Seperti sebelumnya, debat untuk terakhir ini akan diikuti oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Untuk nama panelis sendiri yang berhasil ditunjuk salah satunya adalah Damar Juniarto. Lantas, siapakah Damar Juniarto itu? Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini melansir dari berbagai sumber;

Anies-Ganjar Kalah, Pilpres 2024 Panggung Politik Prabowo jadi RI 1

Profil Damar Juniarto

Damar Juniarto adalah seorang akademisi dan pakar hak asasi manusia Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Perkumpulan Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (SAFEnet). Pada saat ini, ia mengajar di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Cek Fakta: Bambang Pacul Nyatakan Mundur dari PDI Perjuangan

Damar Juniarto merupakan ayah dari 2 anak serta seorang suami. Lahir pada 5 Juni 1976. Mengenyam pendidikan bahasa dan sastra sewaktu sekolah menengah, kemudian lanjut mempelajari Sosiologi dan Komunikasi dengan major study Advertising. Melanjutkan studi pascasarjana Komunikasi dengan perhatian pada dunia siber.

Mulai tertarik pada jurnalistik pada tahun 1992 dan media “Swara Petca” sempat meraih juara pertama kompetisi majalah dinding antar-sekolah pada Temu Tujuh Kolese tahun 1993. Kemudian ketika kuliah, menerbitkan tabloid “Arah” pada tahun 1996 di lingkungan FISIP UI dan majalah ekstra kampus “Kampus dan Kita” pada tahun 1997. Di tahun 1997-1999, terlibat arus gerakan mahasiwa untuk menjatuhkan Orde Baru dan Soeharto dalam organisasi Keluarga Besar Universitas Indonesia (KBUI).

Keterlibatan pada bidang media dan teknologi informasi terjadi pada tahun 1998, ketika “Kampus dan Kita Online/KQ Online” menjadi majalah digital pertama yang ada di Indonesia di bawah payung organisasi LP4M – Lembaga Penerbitan Pendidikan Pengembangan Pers Mahasiswa.

Sejak didirikan 14 Maret 1997, institusi ini menaruh perhatian besar pada hak-hak seseorang untuk mendapatkan informasi secara bebas tanpa dibatasi oleh distorsi informasi yang sifatnya hanya menguntungkan pribadi atau golongan tertentu dan mendiskreditkan pihak yang berbeda pendapat.

Majalah Berita Elektronik Kampus dan Kita Online terbit dari Mei 1998 sampai Juni 1999. LP4M juga memproduksi portal pengetahuan basis informasi online, pamflet Mahasiswa Bergerak, menghasilkan terjemahan karya-karya pemikir dan buku-buku tentang demokrasi dan gerakan sosial, dan menerbitkan buku. Di tahun 2000, LP4M dibubarkan. Tahun 2018, majalah ini “dihidupkan kembali” untuk keperluan pendokumentasian 20 tahun gerakan mahasiswa 1998.

Setelah lulus, sempat memproduksi film dokumenter dan menjadi penulis skenario program TV dan film layar lebar. Meraih penghargaan pertama pada INAICTA 2007 dan finalis skenario film dokumenter panjang pada Jakarta International Film Festival/JiFFest 2009.

Sempat selama 10 tahun aktif di dunia advertising, meniti karir dari Junior Copywriter di Lowe Lintas hingga menjadi Chief Operating Officer di Digital Advertising Agency Redmark Indonesia pada tahun 2017. Meraih sejumlah nominasi dan penghargaan di bidang kreatif pada ajang Citra Pariwara dan ADOI Award.

Tahun 2018, pindah ke industri digital dengan masuk ke perusahaan start-up aplikasi GO-JEK sebagai Vice President Government Relations and Public Policy dan dalam perjalanan dinas mengalami kecelakaan mobil pada tahun 2019.

Di luar karir profesi, pada tahun 2011 mulai merintis publisis Tanam Ide Kreasi. Terlibat dalam kampanye literasi Demi Pustaka Jaya, Pak Raden Ngamen, novel Pulang, film Jakarta Hati, 5K Run To Remember, dan meluncurkan sejumlah proyek digital seperti #Twitteriak pada 2011, Rumah Pembaca Indonesia pada 2012, dan pada 2013 merintis TV digital AlineaTV.

Proyek-proyek ini pernah mendapat kesempatan dipamerkan dalam Social Media Festival 2011 dan 2013 di Jakarta serta pernah dimuat di media nasional seperti Kompas, Media Indonesia, VIVA, Marketeers.

Tahun 2013, termasuk salah satu pendiri Southeast Asia Freedom of Expression Network dan menjadi Managing Editor IGF Daily News terbitan dalam Internet Governance Forum ke-8 di Bali. Tahun 2014 ikut mendirikan Forum Demokrasi Digital dan merintis lahirnya sekolah online Kelas Muda Demokrasi Digital (Kemudi) untuk mempersiapkan generasi muda terlibat dalam aktivisme digital.

Tahun 2015 mendirikan Paguyuban Korban UU ITE (PAKU ITE) untuk memberi ruang interaksi untuk saling menguatkan dan menyemangati di antara sesama warganet yang dipidanakan dengan pasal karet. Tahun 2017, ikut membidani kelahiran kembali Kesatuan Aksi – Keluarga Besar Universitas Indonesia (KA-KBUI) 1998 setelah vakuum selama 20 tahun. Kemudian dipilih untuk menjadi Koordinator KA-KBUI ’98, menggantikan Ikravany Hilman yang terjun ke politik.

Tahun 2018, menerima penghargaan sebagai YNW Netizen Award 2018 dari Marketeers.com dan terpilih sebagai peserta International Visitor Leadership Program 2018: Cyber Policy and Online Freedom of Expression dari Kedubes Amerika.

Tahun 2019, diundang pemerintah Indonesia menjadi pembicara di Internet Governance Forum 2019 di Berlin, Jerman dalam sesi Strengthening Digital Transformation Through Digital Security bersama CitizenLab dan AlgoritmaWatch.

Pada tahun 2020, ia menjadi anggota advisory board di DigitalReach Asia, sebuah organisasi regional yang meneliti dampak teknologi terhadap hak asasi manusia di Asia Tenggara.

Pada tahun 2021, dipilih oleh Thomson Reuters Foundation untuk mengikuti Trust Conference Changemakers 2021 dan berbicara di dalam Trust Conference 2021 pada 18 November 2021. Pada 9 Desember 2021, Dewan Pers memberi Anugerah Dewan Pers 2021 atas perjuangan melindungi kemerdekaan pers di Indonesia.

Pada tahun 2022, sebuah organisasi jurnalisme nirlaba internasional Rest of the World menyebutnya sebagai salah satu dari 100 orang di luar Dunia Barat yang upayanya berdampak lebih banyak orang daripada siapa pun di Sillicon Valley dan memasukkan namanya ke dalam daftar Changemakers RoW100 Global Tech 2022.

Juga di tahun 2022, Damar menjadi anggota Komite Program di Rightscon 2022 dan External Consultee untuk Task Force of Internet Shutdown (TFIS) di Freedom Online Coalition serta External Consultee untuk Oversight Board (OSB).

Mulai Agustus 2023, Damar menjadi dosen dan koordinator mata kuliah Politik Digital di UPN Veteran Jakarta. Sejak 2019, Damar mengelola siaran podcast Swara Mayantara – fokus membahas isu-isu digital yang berkembang di masyarakat Indonesia dari perspektif perlindungan hak-hak digital warganet.

Profil sebagai aktivis dan pandangan tentang kebebasan berekspresi pernah dimuat di Koran Tempo, Media Indonesia, dan Article19. Selain menjadi pembicara di fora internasional, regional, dan nasional, juga kerap menulis opini seputar New Media, Social Media, gerakan sosial, online freedom of expression, dan tentang kebudayaan (Film/Buku). Pemikiran dan tulisan dimuat di berbagai media, jurnal dan buku.

Penghargaan:

2022 – Changemakers RoW100 Global Tech 2022 dari Rest of the World
2021 – Anugerah Dewan Pers kategori perorangan dari Dewan Pers
2021 – Trust Conference Changemakers 2021 dari Thomson Reuters Foundation
2018 – International Visitor Leadership Program (IVLP) 2018 on Cyber Policy and Freedom of Expression Online dari Kedubes Amerika
2018 – YNW Netizen Award 2018 dari Marketeers.com
2015 – ADFEST
2014 – Citra Pariwara dari Persatuan Periklanan Indonesia (P3I)
2008 – Finalist for Long Documentary Film script dari Jakarta International Film Festival (JiFFest)
2007 – Animation Film Script dari Indonesia Information Communication & Technologies (INAICTA)
2005 – Citra Pariwara dari Persatuan Periklanan Indonesia (P3I)
2005 – ADOI Advertising Award (AAA)
2004 – Citra Pariwara dari Persatuan Periklanan Indonesia (P3I)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya