KSAD soal Balai Kartini Dipakai Deklarasi Advokat Dukung Prabowo-Gibran: Kawinan Disitu Juga Boleh
- TNI AD
Jakarta – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (TNI AD) Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan Balai Kartini merupakan properti milik TNI AD yang memang disewakan untuk umum. Sehingga, penggunaan lokasi tersebut -- meskipun milik TNI AD, tapi boleh disewakan untuk kepentingan umum.
Hal tersebut merespons penggunaan Balai Kartini untuk Deklarasi Nasional Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) untuk pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran di Balai Kartini, Jakarta pada 26 Januari 2024 lalu.
"Iya (milik TNI AD). Tapi itu kan sudah dipakai umum. Disewakan untuk umum," kata KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak di Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024.
Maruli menerangkan Balai Kartini merupakan aset negara Cq TNI AD yang kini difungsikan untuk kepentingan umum. Ia menyadari pengunaan Balai Kartini untuk kegiatan politik akan memicu kesalahpahaman, tapi prinsipnya siapapun bisa menggunakan Balai Kartini.
"(Tim Prabowo-Gibran) Bayar. Sebetulnya itu kan serba salah. Ini kan satu tempat yang sudah dikomersialkan dan bayar pajak. Jadi sudah umum. Mau kawin disitu juga boleh," tegasnya
Sebelumnya, ribuan Advokat dari Aliansi Advokat Indonesia berkumpul mendeklarasikan dukungan untuk paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Acara deklarasi ini digelar di Gedung Balai Kartini dan langsung dihadiri Prabowo Subianto pada Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut Ketua Umum Aliansi Advokat Indonesia, Otto Hasibuan para tokoh Advokat yang berkumpul ini berasal dari pendidikan beragam, ada Profesor, Doktor, Magister dan Sarjana.
"Pak Prabowo, mengumpulkan para Advokat ini tidak gampang, biasanya mereka bertanya 1 jam berapa duit? Namun di sini mereka yang datang menawarkan diri Pak. Teman-teman saya begitu cinta kepada negara ini, kepada Pak Prabowo," kata Otto
Sementara itu, Sekjen Aliansi Advokat Indonesia Dwiyanto Prihartono mengatakan para Advokat ini berasal dari 23 provinsi, puluhan kota dan kabupaten.
"Total kurang lebih 40 ribu orang dan ini tidak bisa berkumpul semua. Kami punya jaringan 190 kota yang menawarkan diri," kata Dwiyanto.