Ingatkan soal Potensi Gangguan di Pemilu 2024, Wakapolda Jabar: Jangan Underestimate

Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Bariza Sulfi cek kesiapan pengamanan Pemilu
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jawa Barat – Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Bariza Sulfi melakukan pengecekan kesiapan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam rangka pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) dan bantuan kendali operasi (BKO) Satgas Kewilayahan. Bariza memimpin apel Pengecekan Kesiapan Personil BKO bertempat di Mapolda Jabar.

KPU Ungkap Ketersediaan Jaringan Internet Masih Jadi Kendala Pilkada Serentak di Sejumlah Daerah

Dalam sambutannya, Bariza menyampaikan, saat ini pemilu serentak 2024 memasuki tahapan kampanye yang tentunya memiliki kerawanan gangguan kamtibmas. Antara lain rapat tertentu kampanye gelap, serangan fajar, money politic, intimidasi teror dan sabotase, serta provokasi antar pendukung dan sebagainya.

Simulasi pemungutan dan perhitungan suara di kawasan Islamic Village, Tangerang.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Oleh karena itu, kata Bariza, kepolisian perlu mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas sebelum pada saat dan setelah penghitungan suara dilakukan.

“Saya mengingatkan kepada personel jangan under estimate, jangan terlena, tetap laksanakan tugas sesuai dengan surat perintah yang telah ter-plotting, sehingga kehadiran personel di setiap lokasi dapat terlihat oleh masyarakat dan dapat mengamankan jalannya proses pemungutan penghitungan suara sampai dengan selesai dalam keadaan aman dan kondusif,” kata Bariza, yang dikutip Kamis, 1 Februari 2024.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

Jumlah Polda Jabar yang melaksanakan tugas BKO pengamanan TPS sebanyak 2.013 personel, terdiri dari pengamanan TPS sebanyak 610 personel dan BKO Satgas sebanyak 1403 personel untuk mendukung 118.312 TPS.

TPS tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu TPS kurang rawan (116.504 TPS), TPS rawan (1.801 TPS), dan TPS sangat rawan (delapan TPS).

“Maka dari itu saya mengingatkan untuk benar-benar serius dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai prosedur pengamanan di lokasi TPS surat dan kotak suara yang ada,” ujarnya. 

Selain di TPS, pengawalan serta pengamanan surat dan kotak suara dari TPS ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sampai dengan akhir di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga diperlukan.

Pada kesempatan tersebut, Wakapolda Jabar menyampaikan beberapa penekanan yang perlu dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh personel Polda Jabar.

Ia menekankan pelaksanaan koordinasi dan kolaborasi dengan TNI stakeholder terkait serta elemen masyarakat, yang diperlukan pada aplikasi pengamanan di lapangan untuk meredam naiknya suhu politik di lokasi TPS yang diamankan.

“Analisa dan mapping lokasi TPS tempat bertugas, pahami kerawanan dan potensi gangguan di setiap lokasi TPS tersebut selalu koordinasi dengan petugas di TPS jangan lakukan langkah-langkah kontra produktif yang dapat menyudutkan institusi,” ungkap Bariza.

"Lakukan check dan recheck, serta final check kembali, sarana dan prasarana, termasuk kendaraan taktis roda dua dan roda empat, demi mendukung operasi mantap Brata juga tingkatkan antisipasi dan kewaspadaan terhadap pihak-pihak yang akan membuat kekacauan kerusuhan dan tindakan anarkis pada pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara,” sambungnya.

Ilustrasi Pemilu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Wakapolda Jabar juga menyampaikan perlunya melakukan padi sistem dalam pelaksanaan tugas serta mensukseskan pemilu serentak 2024 di wilayah hukum Polda Jabar yang aman, damai, dan sejuk.

Hadir pada kegiatan tersebut Pejabat Utama Polda Jabar, Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama Satker Jajaran Polda Jabar, Personel yang terlibat Pam TPS dan BKO Satgas Kewilayahan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya