Paspampres Bantah Aniaya Warga yang Bentangkan Spanduk Ganjar saat Jokowi ke DIY
- Ist
Jakarta - Asintel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Kolonel Kav Herman Taryaman membantah adanya tindakan kekerasan yang dilakukan Anggota Paspampres terhadap warga yang membentangkan spanduk saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja ke Wonosari, Yogyakarta.
“Terkait kejadian adanya tindakan kekerasan dengan cara mendorong warga yang membentangkan spanduk, saat kegiatan kunjungan kerja Presiden RI Bapak Joko Widodo ke daerah Wonosari pada Selasa, 30 Januari 2023 yang dilakukan oleh anggota Paspampres, adalah tidak benar,” kata Hervan melalui keterangannya pada Rabu, 31 Januari 2024.
Menurut dia, Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang pengamanan VVIP, adalah melakukan tugas dengan cara pengamanan fisk jarak dekat terhadap VVIP.
“Apabila kita lihat dalam video yang beredar, bahwa yang mendorong warga yang membentangkan spanduk menggunakan baju sipil biasa,” ujarnya.
Sedangkan, kata dia, Paspampres sudah jelas terlihat menggunakan seragam resmi berupa baju tactical yang saat itu menggunakan baju tactical warna biru dan seragam dinas TNI dari pengawalan bermotor.
Kronologi
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria membentangkan spanduk berisi dukungan terhadap calon presiden 03, Ganjar Pranowo ketika mobil Presiden Jokowi melintas di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa, 30 Januari 2024.
Spanduk itu bertuliskan 'SELAMAT DATANG PAK JOKOWI KAMI SUDAH PINTAR KAMI PILIH GANJAR!. Juga terdapat gambar wajah Ganjar yang mengenakan kemeja hitam lengan panjang di bagian kiri serta wajah Jokowi mengenakan kemeja putih di sebelah kanan bagian bawah.
Dalam video yang beredar, ketika mobil rombongan Presiden Jokowi melintas, terlihat ada seorang pria yang mengenakan jaket warna abu-abu dan tas slempang hitam merebut spanduk tersebut.
Lalu dalam video berbeda, nampak pria pembawa spanduk bersama Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaringsih tengah bersitegang dengan beberapa pria.
Saat dikonfirmasi, Endah menyampaikan, insiden itu terjadi di depan Pasar Argosari, Selasa siang. Kekerasan fisik menimpa pria inisial AD, relawan Ganjar yang sebelumnya menjadi relawan Jokowi.
Politikus PDIP itu mengatakan korban AD mengaku dianiaya oknum Paspampres dianggap mengancam keselamatan presiden. Hal inilah yang memicu Paspampres melakukan kekerasan kepada korban hingga terluka.
"Ada 3 kali, upercut di leher kemudian ditinju di hidung bagian kanan sambil dipiteng. Juga (korban) dapat umpatan," kata Endah dilansir tvOnenews
Endah kemudian mendatangi lokasi dan membantu melakukan negosiasi kepada oknum aparat agar melepaskan korban. "Dengan negosiasi yang agak alot, korban akhirnya dilepaskan," ujar Endah