Gubernur Sumbar Minta BPBD Siaga dan Matangkan Mitigasi Penanganan Potensi Letusan Gunung Marapi
- Antara
Padang –  Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menginstruksikan jajarannya, khususnya di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, untuk lebih siaga dan mematangkan langkah mitigasi penanganan potensi letusan Gunung Marapi.
"Mengingat Gunung Marapi masih erupsi, saya minta BPBD harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi," kata Mahyeldi, Senin 29 Januari 2024.
Mahyeldi mengingatkan, berbagai kemungkinan terburuk bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, perlu segera melakukan pemetaan lokasi pengungsian serta jalur evakuasi.
Selain itu, ia juga meminta untuk di setiap titik-titik yang rawan bencana harus dipasang perangkat  Closed Circuit Television alias CCTV atau kamera pemantau sejenis untuk bisa mengawasi setiap keadaan bencana di daerah.
Dengan adanya CCTV, kata Mahyeldi, maka bisa memantau aktivitas Gunung Marapi dari Padang dan bisa berkomunikasi jarak jauh dengan daerah yang terdampak setiap jam, bahkan setiap detik karena berbagai kemungkinan bisa terjadi kapan saja.
Selain itu, kata Mahyeldi, BPBD Sumatera Barat juga diminta untuk bisa menambah beberapa posko di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi dengan fasilitas peralatan yang lengkap. Serta terus mengimbau masyarakat, terutama yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak gunung untuk pindah sementara ke zona yang lebih aman.
"Yang pasti, saya minta masyarakat setempat harus meningkatkan kewaspadaan, karena kita tidak bisa memprediksi apakah letusan akan terjadi atau tidak," ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumatera Barat, Rudy Rinaldy, menyebutkan pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan daerah, termasuk dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Apalagi mengingat sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi dan bahkan mengalami peningkatan.
"Berdasarkan aktivitas tersebut, BPBD Sumbar siap siaga dalam penanganan dampak erupsi Gunung Marapi sampai status aman. Bahkan, kita juga mengimbau penduduk di sekitar Gunung Marapi pada radius 4 kilometer dari kawah Marapi, untuk dapat mensterilkan kawasan dengan menyetop sementara aktivitas harian," ujarnya.
Menurut Rudy, terdapat delapan kecamatan terdekat yang akan terdampak jika terjadi letusan Marapi, yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum, Pariangan, Rambatan, Salimpaung, Sungai Tarab, dan Tanjung Baru.
"Kami juga menyediakan lokasi penampungan dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang terdapat di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi," ujar Rudy.