Banjir Besar di Jambi Belum Surut, Aktivitas Pertambangan Dituding Jadi Penyebabnya
- VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Jambi - Hampir satu bulan banjir besar di Jambi terus meluap ke permukaan rumah warga hingga masuk ke dalam rumah warga dan dampak banjir membuat ribuan rumah terdampak sampai aktivitas perekonomian terganggu.
Informasi dihimpun VIVA, banjir besar melanda Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi akibat beragam macam pertambangan di hulu Sungai Batanghari Jambi, sehingga menyebabkan kualitas air menjadi keruh dan ia memastikan akan membawa lumpur yang akhirnya terjadi pendangkalan di sepanjang alur Sungai Batanghari.
"Meluapnya permukaan Sungai Batanghari, tentunya dipicu oleh berbagai faktor, terutama menyangkut masalah aktivitas penambangan yang terjadi di hulu Sungai Batanghari, sehingga telah menyebabkan kualitas air menjadi keruh dan itu dipastikan membawa lumpur yang akhirnya terjadi pendangkalan di sepanjang alur Sungai Batanghari," tegas Ari Suryanto sebagai Pemerhati Lingkungan Hidup Jambi, Jumat 26 januari 2024.
Ari menyebutkan, menyikapi persoalan banjir dan kebakaran hutan yang selama ini terjadi di wilayah Provinsi Jambi, tentunya merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi langganan ketika memasuki musim kemarau maupun pada saat musim hujan.
"Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Jambi, sepanjang tahun 2023 tidak separah apabila kita bandingkan dengan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2019 yang lalu,"ujarnya.
Ari juga sangat memberikan apresiasi kepada semua pihak terutama TNI - POLRI yang telah berhasil menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Jambi.
"Sementara persoalan banjir yang telah merendam pemukiman masyarakat di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi merupakan persoalan yang di nilai belum mampu menemukan solusi, tentang bagaimana menangani persoalan banjir yang terjadi ketika musim hujan,"tuturnya.
Penanganan banjir di wilayah Provinsi Jambi, bukan hanya sekedar memberikan bantuan ataupun mengevakuasi para korban banjir saja namun yang patut dilakukan bagaimana membuat kajian menyeluruh terhadap persoalan banjir yang kerap kali terjadi pada saat musim hujan.
"Untuk itu perlu dilakukan adanya penelitian dengan melibatkan akademisi, pakar lingkungan dan lembaga-lembaga lainnya dan hasil dari penelitian tersebut, tentunya diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang bagaimana mengantisipasi terjadinya banjir ke depan,"terangnya.
Ari mengatakan penanganan korban banjir, bukan hanya cukup dengan memberikan bantuan ataupun mengevakuasi para korban banjir, namun yang terpenting ke depannya adalah bagaimana mencari solusi tentang penanganan banjir secara baik dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Batanghari.
"Kita harus mengkaji tentang kondisi Sungai Batanghari hari yang ada di hulu, terutama melakukan reklamasi terhadap lokasi penambangan serta melakukan rehabilitasi penanaman pohon di sepanjang bantaran Sungai Batanghari sebagai salah satu upaya terjadinya pengikisan (erosi) yang mengakibatkan longsor dan ini harus menjadi perhatian kita semua,"katanya.