Aktivitas Gunung Marapi Masih Berada di Level III
- VIVA/Andri Mardiansyah
Sumatera Barat – Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Jumat, 26 Januari 2024 pukul 08.00 WIB, aktivitas Gunung Marapi, Sumatera Barat masih berada di level III alias siaga.
Penyusun laporan Pos Pengamat Gunung Marapi, Teguh Purnomo mengungkap, secara meteorologis, cuaca di sekitar Gunung Marapi pada pagi hari ini mendung. Angin bertiup lemah ke arah utara dengan kecepatan 0 hingga 5 knots. Sementara, suhu udara 21,3 derajat Celcius dengan kelembaban udara 85,6 persen, dan tekanan udara 684,5 mmHg.
"Secara visual, Gunung Marapi terpantau tertutup kabut. Asap kawah pun tidak teramati,"kata Teguh Purnomo, Jumat 26 Januari 2024.
Berdasarkan catatan aktivitas hari ini kata Teguh, secara seismik kita mencatat adanya 10 kali kejadian gempa vulkanik, yang terdiri dari lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 1 milimeter dan durasi 25 sampai 39 detik.
Lalu, 2 kali kejadian gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 1 sampai 1,2 milimeter, S-P 0-2,5 detik, dan durasi 15-20 detik. Dan, 3 kali kejadian gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1 sampai 1,1 milimeter dan durasi 9,5-13 detik. Serta, 2 kali kejadian gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1 hingga 3,4 milimeter, S-P 1-1,3 detik, dan durasi 9-17 detik.
"Selain itu, kita juga mencatat tremor terus-menerus (microtremor) dengan amplitudo 0,5 sampai 1,5 mm (dominan 1 mm),"ujar Teguh.
Teguh menambahkan, berdasarkan data pengamatan tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, juga diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Dan, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Masyarakat juga kita harapkan agar dapat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,"tutup Teguh.