Gempa Bumi Guncang Bali dan Lombok, Penyebabnya Tumbukan Lempeng Indo-Australia

Ilustrasi gempa bumi.
Sumber :
  • Freepik

Mataram – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Gempa tersebut terjadi pukul 22.24 Wita, Kamis malam, 25 Januari 2024. Koordinat gempa berada di 8,99 lintang selatan dan 115,69 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km Tenggara Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 101 km.

Andien Meriahkan Roadshow International Golo Mori Jazz 2024, Paduan Musik dan Pemandangan Syahdu

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault),” kata Ardhianto.

Pemuda Bali Sukses Ciptakan FishGo, Aplikasi Pelacak Posisi Ikan untuk Nelayan

Sebagai informasi, subduksi adalah tumbukan antara dua lempeng (lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia). Kejadian gempa tersebut dengan mekanisme pergerakan tumbukan lempeng yang naik dengan kombinasi mendatar. Itu membuat getaran terasa.

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Kisah Sukses Petani Jamur Bali: Inovasi dan Kontribusi untuk Masyarakat

Kemudian di Kuta, Kuta Selatan, Tabanan, Klungkung, Bangli, Gianyar, Karangasem, Denpasar II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Kemudian di Lombok Utara, Sumbawa Barat II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan tidak ada laporan kerusakan bangunan dari masyarakat.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Gempa tersebut memiliki satu gempa susulan atau aftershock yang terjadi pukul 22.55 Wita. BMKG mengeluarkan rekomendasi maupun imbauan. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya